TKW Indramayu sembilan tahun hilang di Suriah
25 September 2017 12:04 WIB
Dokumentasi warga berjalan melewati tembok dengan tanda ISIS di Tabqa setelah Pasukan Demokratik Suriah merebut kota itu dari militan ISIS pekan ini dalam foto yang diambil pada 12 Mei 2017. (REUTERS/Rodi Said)
Indramayu, Jawa Barat (ANTARA News) - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, atas nama Tasimpen, dikabarkan hilang kontak selama sembilan tahun di Suriah, dan keluarga berharap Pemerintah bisa membantu menemukan kembali.
"Pada Desember 2008, Tasimpen diterbangkan ke Suriah sebagai TKW di sektor informal oleh PT Millenium Putri Mandiri dan sampai sekarang tidak ada kontak dengan pihak keluarga," kata ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu, Juwarih, Senin.
Juwarih mengatakan, akan segera menindaklanjuti pengaduan dari keluarga Tasimpen dan dalam waktu dekat akan menyampaikan pengaduan ke Kedutaan Besar Indonesia di Suriah, ke Direktorat PWNI, dan BHI Kementerian Luar Negeri.
Dia menuturkan Tasimpen merupakan warga Desa Sukadana, Blok Tengah, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang sudah sembilan tahun hilang kontak di Suriah.
Sementara itu Kakak Kandung Tasimpen, Rastinah (38) menceritakan, awalnya pada bulan Oktober 2008 Tasimpen direkrut oleh sponsor bernama Tana asal Desa Telukagung Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Oleh Tana, kata Rastinah, Tasimpen dibawa ke Jakarta untuk diproses sebagai CTKI dengan tujuan penempatan TKI ke Timur Tengah, oleh PT Millenium Putri Mandiri beralamatkan di daerah Condet Jakarta Timur.
"Sampai sehari sebelum berangkat adik saya sempat telepon, untuk menginformasikan bahwa besok harinya akan diterbangkan ke negara Suriah," katanya.
"Sejak saat itu sampai sekarang keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Tasimpen baik via surat maupun lewat telepon," lanjutnya.
Dia berharap kepada pemerintah Indonesia agar bisa menemukan dan memulangkan Tasimpen ke kampung halamannya di Indramayu. "Semoga saya masih bisa dipertemukan dengan adik saya," katanya
"Pada Desember 2008, Tasimpen diterbangkan ke Suriah sebagai TKW di sektor informal oleh PT Millenium Putri Mandiri dan sampai sekarang tidak ada kontak dengan pihak keluarga," kata ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu, Juwarih, Senin.
Juwarih mengatakan, akan segera menindaklanjuti pengaduan dari keluarga Tasimpen dan dalam waktu dekat akan menyampaikan pengaduan ke Kedutaan Besar Indonesia di Suriah, ke Direktorat PWNI, dan BHI Kementerian Luar Negeri.
Dia menuturkan Tasimpen merupakan warga Desa Sukadana, Blok Tengah, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang sudah sembilan tahun hilang kontak di Suriah.
Sementara itu Kakak Kandung Tasimpen, Rastinah (38) menceritakan, awalnya pada bulan Oktober 2008 Tasimpen direkrut oleh sponsor bernama Tana asal Desa Telukagung Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Oleh Tana, kata Rastinah, Tasimpen dibawa ke Jakarta untuk diproses sebagai CTKI dengan tujuan penempatan TKI ke Timur Tengah, oleh PT Millenium Putri Mandiri beralamatkan di daerah Condet Jakarta Timur.
"Sampai sehari sebelum berangkat adik saya sempat telepon, untuk menginformasikan bahwa besok harinya akan diterbangkan ke negara Suriah," katanya.
"Sejak saat itu sampai sekarang keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Tasimpen baik via surat maupun lewat telepon," lanjutnya.
Dia berharap kepada pemerintah Indonesia agar bisa menemukan dan memulangkan Tasimpen ke kampung halamannya di Indramayu. "Semoga saya masih bisa dipertemukan dengan adik saya," katanya
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: