Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membuka Festival Film Indonesia di Osaka, Jepang, yang menayangkan sejumlah film top Indonesia di Negeri Matahari Terbit.

"Film merupakan produk budaya, di dalamnya tercermin karakter, kekayaan khazanah dan pergulatan satu bangsa menghadapi perubahan zaman," kata Muhadjir saat membuka Festival Film Indonesia 2017 sebagaimana keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan penyelenggaraan Festival Film Indonesia di Osaka itu salah satunya bertujuan mengenalkan wajah Indonesia kepada masyarakat Jepang sekaligus mendekatkan budaya bangsa kepada masyarakat Indonesia di Jepang.

"Dengan menyaksikan film-film Indonesia masa kini, saya berharap warga Indonesia yang tinggal di Jepang tidak kehilangan cintanya kepada Indonesia," kata dia.

Festival tersebut, kata dia, merupakan hasil kolaborasi KJRI Osaka dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejumlah film Indonesia yang ditayangkan dalam ajang tersebut seperti "Ada Apa dengan Cinta 2", "Toba Dreams", "Filosofi Kopi", "The Mirror Never Lies" dan "Sepatu Dahlan".

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pemutaran film-film Indonesia itu pada 22-24 September di Big Step Hall, Osaka.

Muhadjir dalam pembukaan festival pada Jumat (21/9) malam mengajak para insan film Jepang untuk melakukan syuting di Indonesia. "Mewakili pemerintah Indonesia, saya mengundang para pembuat film di Jepang untuk melakukan syuting di daerah-daerah Indonesia," kata dia.

Menurut dia, sudah banyak sutradara film dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat pengambilan gambar filmnya. Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang. Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan Jepang sehingga hubungan kedua negara mencapai taraf yang saling menguntungkan dan harmonis.

Hadir dalam pembukaan festival film itu di antaranya pemerintah Perfektur Osaka, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Osaka Wisnu Edi, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Staf Khusus Mendikbud Fajar Riza Ul Haq, Kepala Pusbang Film Kemendikbud Maman Wijaya, Direktur Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Renani dan Kepala Biro PKLN Suharti.