Kingston (ANTARA News) - Roosevelt Skerrit, Perdana Menteri Dominika mengkonfirmasi bahwa pada Kamis, setidaknya 15 orang tewas dan sekitar 20 lainnya hilang saat badai Maria menyerang negara tersebut pada Senin.




Skerrit mengungkapkan bahwa informasi tersebut saat diwawancarai secara eksklusif oleh TV ABS Barbuda dan Antiqua serta radio. Transportasi dan telekomunikasi Dominika terputus setelah bencana tersebut terjadi.




Skerrit mengatakan kehancuran yang terjadi sangat besar dan akan memakan waktu lama bagi negara untuk pulih.




Badai Maria kategori 5 mendarat di Dominika pada Senin malam dengan kecepatan 260 km per jam.




Pada Agustus 2015, Badai Tropis Erika menghantam Dominika dan menewaskan setidaknya 20 orang, demikian diberitakan Kantor Berita Xinhua.