Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mexico City menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter yang mengguncang Meksiko tengah pada Selasa (19/9).

"Belum ada laporan WNI yang menjadi korban, namun beberapa staf KBRI telah mengungsi ke KBRI karena rumah mereka dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius," kata pernyataan pers KBRI Mexico City, yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Pada 19 September 2017 pukul 13:15 terjadi gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR), dengan pusat gempa di tenggara kota Axochiapan, negara bagian Morelos, di perbatasan antara negara bagian Morelos dengan Puebla. Pusat gempa tersebut berjarak sekitar 120 kilometer dari Mexico City.

Gempa tersebut mengakibatkan setidaknya 27 bangunan di Mexico City rubuh, dan beberapa fasilitas publik seperti bandara, jembatan penyeberangan dilaporkan mengalami kerusakan signifikan.

Bencana gempa bumi di Meksiko itu sejauh ini telah menewaskan setidaknya 119 orang di sejumlah negara bagian. Di Morelos dilaporkan 42 orang tewas dan sejumlah orang dilaporkan mengalami luka-luka di Mexico City.

Presiden Enrique Pena Nieto telah menyatakan keadaan darurat nasional, dengan menghidupkan Plan MX, yang berarti seluruh institusi terkait di Meksiko digerakkan untuk bereaksi terhadap bencana.

Saat ini KBRI Mexico City dibuka sebagai tempat penampungan (shelter) dan dapur umum bagi WNI yang memerlukan tempat penampungan sementara.

Berdasarkan catatan KBRI, jumlah WNI di Meksiko adalah 282 orang, dan dari jumlah tersebut sebanyak 142 orang WNI berada di Mexico City, lima orang di Puebla, dan satu orang di Morelos.

KBRI pada 19 September 2017 pukul 13:41 (waktu setempat) telah mengeluarkan "Citizen Advisory", yakni imbauan bagi WNI yang berada di Meksiko untuk terus waspada dan berhati-hati.

Bagi WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi "hotline" KBRI Mexico City pada nomor 55 6298 5506 dan "landline" pada nomor 55 5280 6363.