Bunga bangkai tumbuh di Garoga
20 September 2017 10:05 WIB
Dokumentasi - Warga memperhatikan tumbuhan Amorphophallus Titanium atau bunga bangkai raksasa yang mengalami fase mekar di Taman Hutan Raya Juanda (Tahura) IR. H. Juanda, Bandung, Jawa Barat, (16/2/15). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Taput, Sumut, (ANTARA News) - Setangkai bunga bangkai yang diperkirakan jenis bunga langka raksasa dengan nama latin Amorphophallus titanium atau titan arum, ditemukan warga tumbuh di Dusun Ramba Siala, Desa Lontung Jae I, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara.
"Keberadaannya pertama sekali diketahui berdasarkan informasi warga. Setelah turun ke lokasi, berdasarkan ciri yang dimiliki, kita yakin bahwa bunga tersebut merupakan bunga bangkai," kata Erwin Situmeang, penyuluh pertanian lapangan di Garoga, Tapanuli Utara.
Ia mengatakan, kondisi bunga bangkai yang termasuk tanaman langka tersebut masih dalam keadaan kuncup dan memiliki tinggi sekitar satu meter.
Lokasi tumbuhnya bunga bangkai itu berada di atas lahan perladangan warga bermarga Ritonga, dengan posisi kemiringan tanah sekitar 50-60 derajat," katanya.
Menurut Erwin, lokasi temuan bunga bangkai itu cukup mudah dicapai dan dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dari pusat Kecamatan Garoga.
"Lokasinya mudah dicapai, dari pusat kecamatan hanya memakan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan roda dua. Dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit menuju lokasi," katanya.
Disebutkan, selain bunga bangkai kuncup tersebut, di sekitar lokasi, terdapat juga sejumlah pohon bunga bangkai yang diyakini merupakan hasil pertumbuhan bunga dari fase vegetatif atau aseksual.
Dimana, di atas umbi yang muncul setelah bunga tersebut layu dan mati akan muncul batang tunggal yang memiliki banyak daun.
"Berjarak sekitar 8-10 meter dari lokasi tumbuhnya bunga bangkai, kita juga dapat menemukan sejumlah pohon bunga bangkai menyerupai pohon pepaya," katanya.
"Keberadaannya pertama sekali diketahui berdasarkan informasi warga. Setelah turun ke lokasi, berdasarkan ciri yang dimiliki, kita yakin bahwa bunga tersebut merupakan bunga bangkai," kata Erwin Situmeang, penyuluh pertanian lapangan di Garoga, Tapanuli Utara.
Ia mengatakan, kondisi bunga bangkai yang termasuk tanaman langka tersebut masih dalam keadaan kuncup dan memiliki tinggi sekitar satu meter.
Lokasi tumbuhnya bunga bangkai itu berada di atas lahan perladangan warga bermarga Ritonga, dengan posisi kemiringan tanah sekitar 50-60 derajat," katanya.
Menurut Erwin, lokasi temuan bunga bangkai itu cukup mudah dicapai dan dapat ditempuh dalam waktu 25 menit dari pusat Kecamatan Garoga.
"Lokasinya mudah dicapai, dari pusat kecamatan hanya memakan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan roda dua. Dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit menuju lokasi," katanya.
Disebutkan, selain bunga bangkai kuncup tersebut, di sekitar lokasi, terdapat juga sejumlah pohon bunga bangkai yang diyakini merupakan hasil pertumbuhan bunga dari fase vegetatif atau aseksual.
Dimana, di atas umbi yang muncul setelah bunga tersebut layu dan mati akan muncul batang tunggal yang memiliki banyak daun.
"Berjarak sekitar 8-10 meter dari lokasi tumbuhnya bunga bangkai, kita juga dapat menemukan sejumlah pohon bunga bangkai menyerupai pohon pepaya," katanya.
Pewarta: Juraidi dan Rinto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: