Helsinki, Finlandia (ANTARA News) - Mobil biasanya punya alarm menangkal pencuri, tapi tidak dirancang untuk menangkal masuknya tikus, terutama lewat bawah.
Jouni Siltata, Kepala Bagian Teknik di Perusahaan Pengendali Hama Rentokil, mengatakan kepada harian Helsingin Sanomat bahwa tikus kini menerobos ke dalam mobil dan berusaha membuat sarang di mobil tersebut.
Siltata menilai tikus kini telah menemukan jalur melalui ruang mesin. "Ini terjadi di tempat parkir terbuka, tempat lubang tikus berada di sekitar."
Peneliti Otso Huiti di Pusat Sumber Daya Alam Finlandia mengatakan kepada Helsingin Sanomat bahwa musim dingin yang hangat selama beberapa tahun belakangan telah mendukung populasi tikus berkembang di berbagai kota besar Finlandia.
Di Helsinki, upaya pembersihan dalam beberapa tahun belakangan yang ditujukan kepada kelinci telah menguntungkan tikus. Tikus telah sering menempati lubang yang mulanya dihuni oleh kelinci.
Pusat Sumber Daya Alam Finlandia berusaha menilai ukuran populasi tikus. Huiti menyatakan "ekologi kota" mengenai tikus tak banyak diteliti. "Para ilmuwan lebih memusatkan perhatian pada cara membunuh tikus," katanya.
Pada musim dingin, tikus berhasil menduduki taman kecil yang biasanya berisi fasilitas seperti bangku dan alat permainan anak-anak di luar Theater Nasional dan Patung Penulis Finlandia Aleksis Kivi. Daerah tersebut sejak itu telah diawasi secara khusus.
Ahli Biologi Raimo Pakarinen di Kota Helsinki tak bersedia menggambarkan tikus itu sebagai agresif. "Mereka tak lebih agresif dibandingkan dengan bebek atau burung camar, yang mendekati manusia dengan harapan bisa mendapat makanan."
Pakarinen mengatakan gerakan tikus dapat diamati melalui perangkat GPS yang dipasangkan pada hewan pengerat tersebut. Tapi sinyal peralatan itu mungkin tak menembus bangunan di sistem pembuangan limbah kota, katanya.
(Uu.C003)
(T.C003/B/C003/C003) 19-09-2017 08:19:41
Mobil; favorit baru untuk tikus bersarang
20 September 2017 06:46 WIB
Ilustrasi - Suatu lahan parkir mobil (ANTARA /M Agung Rajasa)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017
Tags: