Harga minyak dunia turun
20 September 2017 06:32 WIB
Sejumlah kapal berada di dermaga di kawasan Terminal BBM Pertamina, Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatra Barat, Selasa (10/1/2017). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina EP menargetkan tingkat produksi minyak dan gas bumi tahun 2017 mencapai 264.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah di bursa komoditas berjangka di New York dan London pada Selasa waktu setempat karena para pedagang mengantisipasi kenaikan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Oktober turun 0,43 dolar AS menjadi menetap di 49,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman November, turun 0,34 dolar AS menjadi ditutup pada 55,14 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Badan Informasi Energi Amerika Serikat akan merilis data persediaan minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan mingguannya pada Rabu waktu setempat.
Para analis memperkirakan data resmi menunjukkan kenaikan 3,4 juta barel minyak Amerika Serikat yang ada dalam penyimpanan menurut sebuah survei Bloomberg.
Sementara itu, Badan Informasi Energi Amerika Serikat mengatakan dalam laporan produktivitas pengeboran bulanannya pada Senin (18/9) bahwa mereka memperkirakan produksi minyak serpih meningkat untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Oktober, yang berarti produksi minyak mentah di pemain utama minyak serpih bisa mencapai rekor tertinggi 6,08 juta barel per hari pada Oktober.
Selain itu, permintaan minyak mentah juga terlihat menurun karena kilang-kilang atau fasilitas penyulingan minyak di Amerika Serikat memulai perawatan musiman.
Kilang-kilang di Amerika Serikat akan memulai perawatan musiman bulan ini. Permintaan minyak biasanya terpukul ketika kilang-kilang menutup unit-unit penting mereka yang terlibat dalam pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Oktober turun 0,43 dolar AS menjadi menetap di 49,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman November, turun 0,34 dolar AS menjadi ditutup pada 55,14 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Badan Informasi Energi Amerika Serikat akan merilis data persediaan minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan mingguannya pada Rabu waktu setempat.
Para analis memperkirakan data resmi menunjukkan kenaikan 3,4 juta barel minyak Amerika Serikat yang ada dalam penyimpanan menurut sebuah survei Bloomberg.
Sementara itu, Badan Informasi Energi Amerika Serikat mengatakan dalam laporan produktivitas pengeboran bulanannya pada Senin (18/9) bahwa mereka memperkirakan produksi minyak serpih meningkat untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Oktober, yang berarti produksi minyak mentah di pemain utama minyak serpih bisa mencapai rekor tertinggi 6,08 juta barel per hari pada Oktober.
Selain itu, permintaan minyak mentah juga terlihat menurun karena kilang-kilang atau fasilitas penyulingan minyak di Amerika Serikat memulai perawatan musiman.
Kilang-kilang di Amerika Serikat akan memulai perawatan musiman bulan ini. Permintaan minyak biasanya terpukul ketika kilang-kilang menutup unit-unit penting mereka yang terlibat dalam pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: