Kementan dukung Kota Gorontalo kembangkan KRPL
19 September 2017 23:44 WIB
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat menerima kunjungan kerja Walikota Gorontalo, Marten Taha di Badan Ketahanan Pangan, Selasa. (ANTARA News/HO)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) mendukung Kota Gorontalo menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Pertanian Perkotaan sebagai solusi efektif karena kota tersebut hanya memiliki lahan pertanian seluas 843 ha, dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa.
Langkah itu perlu dilakukan Kota Gorontalo agar tidak lagi bergantung dengan daerah lain dalam mencukupi kebutuhan pangan.
"Pertanian perkotaan bisa menjadi solusi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat menerima kunjungan kerja Walikota Gorontalo, Marten Taha di Badan Ketahanan Pangan, dalam keterangannya, Selasa.
Menurut Agung, program KRPL yang dikembangkan BKP di seluruh Indonesia sangat membantu ketahanan pangan keluarga, terutama saat harga cabe melambung tinggi.
Jika setiap rumah tangga menanam cabe di pot atau polybag, maka kebutuhan keluarga sudah terpenuhi, bahkan sisanya bisa dijual, untuk menambah penghasilan keluarga.
"Kita harus mengajak masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan yang ada. Di lahan sempit perkotaan pun bisa bertani dan bercocok tanam," kata Agung.
Solusi lain yang harus dilakukan adalah memantau stok ketersediaan dan harga pangan agar mencukupi kebutuhan pangan dan harganya terjangkau daya beli masyarakat.
"Pemantauan stok dan harga pangan ini harus ditingkatkan pelaksanaannya, terutama menjelang Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional, sehingga tidak terjadi kekurangan pangan dan melonjaknya harga pangan," kata Agung, yang didamping Sekretaris BKP Mulyadi Hendiawan.
Walikota Gorontalo, Marten Taha, yang didampingi Kepala Dinas Pangan Tommy Yahya, menyatakan salah satu hal yang akan dilakukan dalam menjaga stok pangan dan stabilitasi harga adalah dengan membangun Terminal Agribisnis sebagai pusat perdagangan pangan pokok masyarakat.
"Melalui Terminal Agribisnis, kami bisa mengetahui distribusi pangan yang masuk dan perkembangan harga pangan, sehingga antara stok dan kebutuhan pangan masyarakat selalu dapat terkontrol dengan baik" kata Marten Taha.
Setelah itu, Agung Hendriadi bersama Walikota Gorontalo dan rombongan melakukan peninjauan langsung ke Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) di kawasan Pasar Minggu, dan percontohan pertanian perkotaan yang dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DKI Jakarta.
Langkah itu perlu dilakukan Kota Gorontalo agar tidak lagi bergantung dengan daerah lain dalam mencukupi kebutuhan pangan.
"Pertanian perkotaan bisa menjadi solusi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat menerima kunjungan kerja Walikota Gorontalo, Marten Taha di Badan Ketahanan Pangan, dalam keterangannya, Selasa.
Menurut Agung, program KRPL yang dikembangkan BKP di seluruh Indonesia sangat membantu ketahanan pangan keluarga, terutama saat harga cabe melambung tinggi.
Jika setiap rumah tangga menanam cabe di pot atau polybag, maka kebutuhan keluarga sudah terpenuhi, bahkan sisanya bisa dijual, untuk menambah penghasilan keluarga.
"Kita harus mengajak masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan yang ada. Di lahan sempit perkotaan pun bisa bertani dan bercocok tanam," kata Agung.
Solusi lain yang harus dilakukan adalah memantau stok ketersediaan dan harga pangan agar mencukupi kebutuhan pangan dan harganya terjangkau daya beli masyarakat.
"Pemantauan stok dan harga pangan ini harus ditingkatkan pelaksanaannya, terutama menjelang Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional, sehingga tidak terjadi kekurangan pangan dan melonjaknya harga pangan," kata Agung, yang didamping Sekretaris BKP Mulyadi Hendiawan.
Walikota Gorontalo, Marten Taha, yang didampingi Kepala Dinas Pangan Tommy Yahya, menyatakan salah satu hal yang akan dilakukan dalam menjaga stok pangan dan stabilitasi harga adalah dengan membangun Terminal Agribisnis sebagai pusat perdagangan pangan pokok masyarakat.
"Melalui Terminal Agribisnis, kami bisa mengetahui distribusi pangan yang masuk dan perkembangan harga pangan, sehingga antara stok dan kebutuhan pangan masyarakat selalu dapat terkontrol dengan baik" kata Marten Taha.
Setelah itu, Agung Hendriadi bersama Walikota Gorontalo dan rombongan melakukan peninjauan langsung ke Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) di kawasan Pasar Minggu, dan percontohan pertanian perkotaan yang dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DKI Jakarta.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: