Temanggung (ANTARA News) - Harga tembakau rajangan kering pada masa panen hingga pertengahan September 2017 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mencapai Rp150.000 per kilogram.

Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Setyawan di Temanggung, Selasa, mengatakan dari pantuannya harga tertinggi di perwakilan PT Gudang Garam Rp140.000 per kilogram dan di PT Djarum mencapai Rp150.000 per kilogram.

"Persaingan harga dua pabrikan akan menaikkan harga tembakau petani ke arah lebih baik," ucapnya.

Ia mengatakan kalau harga terendah tergantung kualitas ada yang Rp50.000 per kilogram hingga Rp55.000 per kilogram.

Grader PT Gudang Garam Tjin Tjing Gyong mengatakan pekan ini mulai membeli tembakau rajangan kering dari petani dengan harga tinggi mengikuti kualitas.

Ia mengatakan apabila kaulitas tembakaunya bagus maka akan dibeli dengan harga pantas, untuk grade D tembakau Jumprit Gunung Sindoro ada yang dihargai Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram, untuk grade D+ bahkan harganya bisa lebih.

"Kualitas tembakau tahun ini cukup lumayan, harga ada yang sampai Rp160.000 per kilogram untuk grade E untuk tembakau dari Gunung Sindoro. Hingga sekarang Gudang Garam sudah membeli tembakau sekitar 5.000 ton. Sekarang kami lebih selektif," paparnya.

Grader PT Djarum Victor Indra Purnomo (35) mengakui saat ini kualitas tembakau lebih baik dari tahun lalu. Pihaknya membeli tembakau saat ini dengan patokan harga Rp145.000 per kilogram untuk grade E+ dengan kualitas baik.

Namun, tidak menutup kemungkinan apabila pekan depan telah muncul tembakau grade F maka harga akan naik lagi.

"Harga berdasarkan kualitas tembakaunya, kalau kualitas baik tentu dibeli dengan baik juga. Harga terendah sampai hari Rp60.000 per kilogram untuk grade C, ucapnya.