Paris (ANTARA News) - Pengerjaan untuk meningkatkan keamanan di Menara Eiffel sebagai salah satu langkah anti-terorisme telah dimulai pada Senin (18/9), kata balai kota setempat, dengan pemasangan dinding kaca anti-peluru di sekeliling monumen populer tersebut.




Perubahan itu dilakukan menyusul serangkaian serangan ekstremis di ibu kota Prancis dalam dua tahun terakhir, yang menewaskan lebih dari 200 orang.




Tembok kaca tahan peluru itu menelan biaya 30 juta euro (sekitar Rp477,3 miliar), yang akan memakan waktu pengerjaan sembilan bulan, kata kepala pariwisata Paris Jean-Francois Martins kepada AFP.




Dikunjungi oleh enam hingga tujuh juta orang per tahun, monumen itu sudah dijaga patroli polisi secara permanen.




Namun, anggota dewan Paris pada Maret sepakat untuk meningkatkan keamanan akibat "tingginya ancaman teroris".




Bulan lalu seorang mantan pasien psikiatri berusia 19 tahun melompati penghalang keamanan di menara sambil memegang pisau, mengatakan dia ingin menyerang seorang tentara.




Sekitar 7.000 tentara telah ditempatkan di bawah operasi anti-terorisme yang dikenal sebagai Sentinelle, berpatroli di jalan-jalan dan menjaga titik-titik wisata, sejak serangan jihad di kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari 2015.




Martins mengatakan renovasi tersebut "tidak akan mengganggu kedatangan pengunjung" dan wisatawan tetap dapat berjalan ke menara secara gratis, setelah melewati pemeriksaan keamanan.