Indonesia dukung pemulihan korban Badai Irma
19 September 2017 17:49 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dsn Kebudayaan Puan Maharani menghadiri pertemuan tingkat tinggi membahas Badai Irma di markas besar PBB di New York, Senin (18/9) sebagai salah satu rangkaian kegiatan Sidang Majelis Umum PBB ke-72. (ANTARA News/Aditya E.S. Wicaksono)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menghargai upaya dunia untuk pemulihan kehidupan masyarakat di Kepulauan Karibia dan akan memberikan dukungan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat setempat agar dapat melaksanakan proses pemulihan secara cepat dan mandiri akibat Badai Irma.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) guna membahas bencana yang melanda beberapa wilayah di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (18/09) waktu setempat.
"Sebagai negara kepulauan yang rawan bencana, Indonesia juga sangat memahami kerentanan dan musibah yang dialami negara-negara di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma," kata Puan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Badai Irma menyapu Kepulauan Karibia hingga ke Florida AS, pada Rabu (6/9). Sedikitnya 35 orang dilaporkan meninggal dan berbagai kerugian materiil lainnya. Badai membuat pasokan air, listrik dan logistik lainnya sama sekali terhenti. Wilayah terparah yang disapu badai Irma adalah Pulau Barbuda, karena 95 persen wilayahnya rusak parah dengan 30 persen hancur total. Hampir tidak ada bangunan yang berada dalam kondisi baik.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah meminta Kedutaan Besar RI di Caracas, Venezuela, untuk mengevakuasi tujuh warga negara Indonesia yang terdampak badai Irma di British Virgin Island, Kepulauan Karibia. Saat ini, tujuh WNI itu sudah aman dalam perlindungan KBRI Caracas dan akan dipulangkan ke Indonesia pada 19 September 2017.
Kehadiran Menko PMK pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB yang dipimpin langsung oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak ini ditujukan sebagai bentuk solidaritas pemerintah dan masyarakat Indonesia atas musibah yang menimpa beberapa wilayah di Kepulauan Karibia.
"Kejadian Badai Irma ini, mengingatkan kita akan pentingnya adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana," tambah Puan.
Berdasarkan jadwal, Menko PMK Puan Maharani dan Menlu Retno Marsudi akan mendampingi Wapres Jusuf Kalla yang memimpin delegasi Indonesia pada Sidang Majelis Umum PBB yang dilaksanakan pada 18-23 September 2017.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) guna membahas bencana yang melanda beberapa wilayah di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (18/09) waktu setempat.
"Sebagai negara kepulauan yang rawan bencana, Indonesia juga sangat memahami kerentanan dan musibah yang dialami negara-negara di Kepulauan Karibia akibat Badai Irma," kata Puan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Badai Irma menyapu Kepulauan Karibia hingga ke Florida AS, pada Rabu (6/9). Sedikitnya 35 orang dilaporkan meninggal dan berbagai kerugian materiil lainnya. Badai membuat pasokan air, listrik dan logistik lainnya sama sekali terhenti. Wilayah terparah yang disapu badai Irma adalah Pulau Barbuda, karena 95 persen wilayahnya rusak parah dengan 30 persen hancur total. Hampir tidak ada bangunan yang berada dalam kondisi baik.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah meminta Kedutaan Besar RI di Caracas, Venezuela, untuk mengevakuasi tujuh warga negara Indonesia yang terdampak badai Irma di British Virgin Island, Kepulauan Karibia. Saat ini, tujuh WNI itu sudah aman dalam perlindungan KBRI Caracas dan akan dipulangkan ke Indonesia pada 19 September 2017.
Kehadiran Menko PMK pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB yang dipimpin langsung oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak ini ditujukan sebagai bentuk solidaritas pemerintah dan masyarakat Indonesia atas musibah yang menimpa beberapa wilayah di Kepulauan Karibia.
"Kejadian Badai Irma ini, mengingatkan kita akan pentingnya adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana," tambah Puan.
Berdasarkan jadwal, Menko PMK Puan Maharani dan Menlu Retno Marsudi akan mendampingi Wapres Jusuf Kalla yang memimpin delegasi Indonesia pada Sidang Majelis Umum PBB yang dilaksanakan pada 18-23 September 2017.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: