Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membidik Iran dan Korea Utara serta menyampaikan pidato yang bernada nasionalistis di depan Majelis Umum PBB, Selasa waktu AS. Trump diperkirakan akan meninggalkan gaya pemimpin global yang selama satu abad ditampilkan para presiden AS sebelum dia.

Salah satu orang dekatnya menyatakan Trump akan membidik "rezim-rezim jahat yang mengancam stabilitas dan perdamaian dunia", dengan merujuk Pyongyang dan Tehran selama pidato hampir setengah jam nanti itu. Trump akan berpidato mengenai tanggung jawab semua negara dalam menghadapi rezim-rezim jahat.

Trump sudah memperingatkan Korea Utara akan menghadapi "tembakan dan kemarahan" jika tidak meninggalkan program nuklir dan peluru kendalinya, sekaligus mendesak dunia untuk mencegah beroperasinya lagi program pengayaan uranium Iran.

Pada kedua pendirian itu, pandangan "America first" Trump menghadapi tekanan dari mitra-mitra internasionalnya, mulai Rusia sampai China dan sekutu-sekutu AS di Eropa. Orang-orang dekatnya menyatakan Trump kemungkinan akan ditekan untuk lebih keras lagi oleh dunia.

Trump juga akan mendesakkan pandangan dia mengenai penentangannya terhadap "birokrasi dunia". Trump sebaliknya akan menyatakan negara-negara semestinya bebas mengejar kepentingan nasionalnya tanpa dibatasi forum-forum multilateral, demikian AFP.