Penjelasan BNPB soal kabar Gunung Agung meletus
19 September 2017 10:29 WIB
Petugas membaca grafik seismogram hasil pemantauan aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017). Sejak Senin (18/9/2017), status Gunung Agung dinaikkan dari level waspada ke siaga menyusul meningkatnya gempa vulkanik yang terdeteksi melalui pos pemantauan. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Gunung Agung di Bali tidak memunculkan hujan abu vulkanik.
"Berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung belum terjadi hujan abu," kata Sutopo lewat keterangan tertulis, Selasa.
Dia mengatakan BNPB, BPBD dan berbagai pihak terus bersiap diri menghadapi erupsi Gunung Agung setelah sejak Senin malam kemarin eredar informasi terjadi hujan abu Gunung Agung.
Pantauan satelit Himawari dari BMKG belum terdeteksi hujan abu di sekitar Gunung Agung, namun sudah terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Tetapi tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah.
Dengan demikian, kata dia, dapat disimpulkan informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di media sosial itu sebagai tidak benar sebagai hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan di sekitar Gunung Agung.
Saat ini, kata dia, Gunung Agung dalam status Siaga (Level III) sesuai penetapan PVMBG Badan Geologi sejak Senin kemarin pukul 21.00 WITA.
"Kegempaan Gunung Agung masih berlangsung. Pos Pengamatan Gunung Agung melaporkan Selasa pagi terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik dan gempa tektonik lokal sebanyak tiga kali dengan durasi 30-35 detik. Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah," kata dia.
Kemarin terjadi gempa 2,8 Skala Richter kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan.
"Berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung belum terjadi hujan abu," kata Sutopo lewat keterangan tertulis, Selasa.
Dia mengatakan BNPB, BPBD dan berbagai pihak terus bersiap diri menghadapi erupsi Gunung Agung setelah sejak Senin malam kemarin eredar informasi terjadi hujan abu Gunung Agung.
Pantauan satelit Himawari dari BMKG belum terdeteksi hujan abu di sekitar Gunung Agung, namun sudah terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Tetapi tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah.
Dengan demikian, kata dia, dapat disimpulkan informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di media sosial itu sebagai tidak benar sebagai hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan di sekitar Gunung Agung.
Saat ini, kata dia, Gunung Agung dalam status Siaga (Level III) sesuai penetapan PVMBG Badan Geologi sejak Senin kemarin pukul 21.00 WITA.
"Kegempaan Gunung Agung masih berlangsung. Pos Pengamatan Gunung Agung melaporkan Selasa pagi terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik dan gempa tektonik lokal sebanyak tiga kali dengan durasi 30-35 detik. Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah," kata dia.
Kemarin terjadi gempa 2,8 Skala Richter kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: