Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengusulkan film G30S/PKI diperbarui agar lebih mudah dipahami oleh generasi muda.
"Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting akan tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka," kata Presiden usai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di Kecamatan Dusun, Magelang, Senin.
"Biar mereka (generasi muda) mengerti tentang bahaya komunisme, biar mereka tahu juga mengenai PKI," tambah Presiden, menyusul rencana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutar film G30S/PKI di lingkup internal institusinya.
Versi terbaru film 1984 itu diharapkan bisa menarik generasi milenial untuk menontonnya.
"Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," ungkap Presiden.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya menyatakan Menteri Dalam Negeri sudah mengizinkan ketika dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film era Orde Baru tersebut.
Rencana TNI menggelar acara nonton bersama film G30S/PKI menjadi polemik karena ada pihak yang menilai film itu tak pantas ditonton lagi, meski ada pula yang mendukung rencana TNI sebagai upaya mengingat sejarah Indonesia.
"Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting akan tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka," kata Presiden usai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di Kecamatan Dusun, Magelang, Senin.
"Biar mereka (generasi muda) mengerti tentang bahaya komunisme, biar mereka tahu juga mengenai PKI," tambah Presiden, menyusul rencana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutar film G30S/PKI di lingkup internal institusinya.
Versi terbaru film 1984 itu diharapkan bisa menarik generasi milenial untuk menontonnya.
"Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," ungkap Presiden.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya menyatakan Menteri Dalam Negeri sudah mengizinkan ketika dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film era Orde Baru tersebut.
Rencana TNI menggelar acara nonton bersama film G30S/PKI menjadi polemik karena ada pihak yang menilai film itu tak pantas ditonton lagi, meski ada pula yang mendukung rencana TNI sebagai upaya mengingat sejarah Indonesia.