Jakarta (ANTARA News) - Kegiatan diskusi yang berjudul "Pelurusan Sejarah 65" merupakan upaya membahas kebangkitan PKI atau paham komunisme adalah tuduhan yang tidak benar, hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto di Jakarta, Senin dini hari.

Aparat keamanan berupaya mengamankan Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta, hingga Senin dini hari. Karena ratusan masyarakat mengepung gedung tersebut.

Suara kaca pecah dan lemparan batu terdengar dari dalam gedung. Teriakan "Ganyang PKI" dari kerumunan massa terus memekik serta intimidasi verbal lainnya. Peserta diskusi yang berada di dalam Gedung YLBHI tidak dapat pulang keluar gedung akibat pengepungan.

Kapolres Jakpus sudah memediasi pertemuan antara perwakilan YLBHI dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Dalam mediasi tersebut, Kapolres berjanji akan mengawal permasalahan ini serta akan memproses secara hukum apabila memang ada upaya seperti yang dituduhkan masyarakat, yaitu kongres PKI.

"Biarkan yang di dalam pulang, kami akan kawal masalah ini. Kita ini di negara hukum," katanya kepada masyarakat. Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI/LBH) membantah telah menyelenggarakan kongres Partai Komunis Indonesia (PKI) atau diskusi yang mengarah pada bangkitnya komunisme.

"Tidak ada sama sekali diskusi atau kongres tentang komunisme, acara yang kami selenggarakan murni diskusi sejarah dan pentas seni yang menampilkan beberapa seniman," kata Yunita salah satu narahubung YLBHI kepada Antara di Jakarta, Senin dini hari.

Ia menjelaskan kronologis serta konsep acara yang diselengarakan hingga akhirnya dikepung massa yang menduga adanya gerakan komunisme. Diskusi yang diselenggarakan bertema "Asik Asik Aksi", beberapa narasumber menjelaskan tentang sejarah 1965, berdasarkan info dari akun Twitter resmi Kontras (@KontraS).

Poster yang disebarkan LBH Jakarta melalui media sosial yang bertulis alamat di Jalan Diponegoro No 74, Menteng, Jakarta Pusat menuliskan adanya penampilan musik, puisi, stand up comedy dan diskusi yang mengangkat tentang kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.

Acara tersebut mengangkat tagar #DaruratDemokrasi #PolisiTakBerdaya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, Ratusan massa yang mengatasnamakan dari beberapa lembaga masyarakat mengepung gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta, hingga Senin dini hari.

"Semakin malam massa semakin bertambah, dan beberapa diantaranya sempat melempari kerikil ke dalam Gedung YLBHI," masih informasi dari Yunita.

Yunita mengatakan massa banyak yang memberikan intimidasi verbal kepada para penyelenggara acara di YLBHI. Awalnya YLBHI menyelenggarakan sebuah diskusi kebangsaan yang diselingi acara kesenian.

"Mereka yang mengepung mengira diskusi memuat unsur komunis, padahal kami tidak ada tema acara seperti yang dimaksud," katanya.