Karangasem gelar simulasi siaga bencana erupsi Gunung Agung
17 September 2017 15:14 WIB
Pemantauan Aktifitas Gunung Agung Polisi dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9/2017). Sejak Kamis (14/9/2017), status Gunung Agung dinaikkan menjadi level waspada menyusul peningkatan aktifitas gunung tersebut sejak bulan Agustus namun hingga kini masih dinyatakan aman. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Amlapura (ANTARA news) - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali akan menggelar simulasi siaga bencana untuk menghadapi potensi bencana erupsi Gunung Agung.
"Kami mulai Senin (18/9) akan menggelar simulasi warga siaga bencana di setiap kecamatan di Karangasem," kata Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri seusai memimpin rapat siaga bencana di Amlapura, 80 km timur Denpasar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa simulasi akan dimulai pagi pukul 09.00 Wita di Kecamatan Abang dan diikuti kecamatan lain.
"Mungkin dalam sehari tiga atau empat kecamatan sehingga dalam dua hari semua kecamatan mendapat ilmu siaga bencana," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya simulasi tersebut warga bisa lebih mawas diri dan sigap.
"Jika memang terjadi bencana itu saya berharap semua warga bisa selamat," ujar Bupati.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Indra mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman bencana gunung berapi di Indonesia, jatuhnya korban jiwa karena warga melanggar larangan atau perintah dari petugas.
"Banyak warga yang melanggar seperti sudah diberikan larangan naik gunung tetapi masih ada yang melanggar sehingga terjadi korban jiwa," ujarnya.
Selain itu, dia juga menilai bahwa banyak warga yang panik dan tidak siap menghadapi bencana sehingga terjadi korban jiwa.
"Kami mulai Senin (18/9) akan menggelar simulasi warga siaga bencana di setiap kecamatan di Karangasem," kata Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri seusai memimpin rapat siaga bencana di Amlapura, 80 km timur Denpasar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa simulasi akan dimulai pagi pukul 09.00 Wita di Kecamatan Abang dan diikuti kecamatan lain.
"Mungkin dalam sehari tiga atau empat kecamatan sehingga dalam dua hari semua kecamatan mendapat ilmu siaga bencana," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya simulasi tersebut warga bisa lebih mawas diri dan sigap.
"Jika memang terjadi bencana itu saya berharap semua warga bisa selamat," ujar Bupati.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Indra mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman bencana gunung berapi di Indonesia, jatuhnya korban jiwa karena warga melanggar larangan atau perintah dari petugas.
"Banyak warga yang melanggar seperti sudah diberikan larangan naik gunung tetapi masih ada yang melanggar sehingga terjadi korban jiwa," ujarnya.
Selain itu, dia juga menilai bahwa banyak warga yang panik dan tidak siap menghadapi bencana sehingga terjadi korban jiwa.
Pewarta: Wira Suryantala dan Ni Luh Rhismawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: