Kebakaran hutan di Ogan Ilir belum padam
14 September 2017 16:57 WIB
Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui udara (water bombing) di Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan.(ANTARA/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan sejak Rabu (13/9) siang hingga Kamis sore belum mampu dipadamkan.
Sebanyak satu unit helikopter pembom air dikerahkan untuk memadamkan api yang terdeteksi di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Inderalaya Utara.
Sementara api di titik tersebut belum padam, pada pukul 14.00 WIB muncul titik api baru yakni di Desa Pulau Semambu.
Hingga berita ini diturunkan, api belum mampu dipadamkan karena kesulitan armada untuk menjangkau lokasi. Satu-satunya cara yang paling cepat dan efektif yakni mengggunakan helikopter MI 17 pembom air milik BNPB.
Helikopter BNPB ini juga tidak dapat dimaksimalkan karena jam operasionalnya hingga pukul 18.00 WIB sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang melarang beroperasi di malam hari.
Sejumlah armada pemadam kebakaran hutan pun dikerahkan yakni dua unit mobil PBK, satu unit mobil tangki BPBD OI 1, dua unit mobil pemadam milik manggala agni dan sejumlah motor pemadam kebakaran milik Polres Ogan Ilir.
Kawasan Palembang-Inderalaya ini sangat rawan kebakaran saat kemarau yakni periode Agustus-September karena merupakan kawasan gambut.
Pemprov Sumsel telah menetapkan siaga darurat karhutla sejak Februari 2017. Sejak penetapan itu, setidaknya sudah lima kali terjadi karhutla di Ogan Ilir.
Untuk kebakaran yang sedang terjadi ini, belum diketahui persis berapa luas lahan yang terbakar.
Sebanyak satu unit helikopter pembom air dikerahkan untuk memadamkan api yang terdeteksi di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Inderalaya Utara.
Sementara api di titik tersebut belum padam, pada pukul 14.00 WIB muncul titik api baru yakni di Desa Pulau Semambu.
Hingga berita ini diturunkan, api belum mampu dipadamkan karena kesulitan armada untuk menjangkau lokasi. Satu-satunya cara yang paling cepat dan efektif yakni mengggunakan helikopter MI 17 pembom air milik BNPB.
Helikopter BNPB ini juga tidak dapat dimaksimalkan karena jam operasionalnya hingga pukul 18.00 WIB sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang melarang beroperasi di malam hari.
Sejumlah armada pemadam kebakaran hutan pun dikerahkan yakni dua unit mobil PBK, satu unit mobil tangki BPBD OI 1, dua unit mobil pemadam milik manggala agni dan sejumlah motor pemadam kebakaran milik Polres Ogan Ilir.
Kawasan Palembang-Inderalaya ini sangat rawan kebakaran saat kemarau yakni periode Agustus-September karena merupakan kawasan gambut.
Pemprov Sumsel telah menetapkan siaga darurat karhutla sejak Februari 2017. Sejak penetapan itu, setidaknya sudah lima kali terjadi karhutla di Ogan Ilir.
Untuk kebakaran yang sedang terjadi ini, belum diketahui persis berapa luas lahan yang terbakar.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: