Polisi selidiki laporan penembakan bus karyawan Freeport
14 September 2017 08:49 WIB
Perketat Pengamanan PT Freeport Petugas keamanan mengecek kendaraan pekerja di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4/2017). Penjagaan di Kawasan PT Freeport ditingakatkan dengan penambahan pasukan Brimob dari luar Papua untuk mengantisipasi mogok kerja pekerja PT Freeport. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Timika (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua masih menyelidiki informasi soal dugaan penembakan terhadap sebuah bus karyawan PT Freeport Indonesia dalam perjalanan dari Tembagapura menuju Terminal Gorong-gorong Timika pada Selasa (12/9).
Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Dionisius VD Paron Helan di Timika, Kamis, mengatakan pada sisi kanan bus bernomor lambung 140346 itu ditemukan dua buah lubang bekas tembakan peluru tajam.
Kasus tersebut dilaporkan ke polisi oleh seorang karyawan perusahaan subkontraktor Freeport bernama Fadly Go.
"Kami belum bisa memastikan apakah dua lubang pada bus itu akibat terkena tembakan peluru atau karena sebab yang lain. Yang jelas kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Dionisius.
Adanya dua lubang pada sisi kanan bus karyawan Freeport tersebut diketahui oleh petugas mencuci kendaraan tersebut di Terminal Bus Gorong-gorong Timika pada Rabu (13/9) pagi.
Petugas yang mencuci bus tersebut bernama Anisentus Ikanubun.
Setelah menerima laporan dari petugas Bus Gorong-gorong, tim Reskrim Polres Mimika mendatangi lokasi itu untuk melakukan pengecekan.
Meski terdapat dua lubang di sisi kanan bus tersebut, namun kepolisian setempat mengizinkan kendaraan tersebut berangkat menuju Tembagapura untuk mengangkut karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya.
Aksi penembakan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan milik PT Freeport marak terjadi pada periode 2009 hingga 2012.
Terakhir, sebuah kendaraan LWB yang mengangkut personel Brimob pengawal bus karyawan ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Mil 60 ruas jalan Timika-Tembagapura pada 17 Agustus 2017.
Insiden itu mengakibatkan seorang anggota Brimob mengalami luka di bagian tangan akibat terkena serpihan kaca mobil.
Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Dionisius VD Paron Helan di Timika, Kamis, mengatakan pada sisi kanan bus bernomor lambung 140346 itu ditemukan dua buah lubang bekas tembakan peluru tajam.
Kasus tersebut dilaporkan ke polisi oleh seorang karyawan perusahaan subkontraktor Freeport bernama Fadly Go.
"Kami belum bisa memastikan apakah dua lubang pada bus itu akibat terkena tembakan peluru atau karena sebab yang lain. Yang jelas kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Dionisius.
Adanya dua lubang pada sisi kanan bus karyawan Freeport tersebut diketahui oleh petugas mencuci kendaraan tersebut di Terminal Bus Gorong-gorong Timika pada Rabu (13/9) pagi.
Petugas yang mencuci bus tersebut bernama Anisentus Ikanubun.
Setelah menerima laporan dari petugas Bus Gorong-gorong, tim Reskrim Polres Mimika mendatangi lokasi itu untuk melakukan pengecekan.
Meski terdapat dua lubang di sisi kanan bus tersebut, namun kepolisian setempat mengizinkan kendaraan tersebut berangkat menuju Tembagapura untuk mengangkut karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya.
Aksi penembakan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan milik PT Freeport marak terjadi pada periode 2009 hingga 2012.
Terakhir, sebuah kendaraan LWB yang mengangkut personel Brimob pengawal bus karyawan ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Mil 60 ruas jalan Timika-Tembagapura pada 17 Agustus 2017.
Insiden itu mengakibatkan seorang anggota Brimob mengalami luka di bagian tangan akibat terkena serpihan kaca mobil.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: