Jakarta (ANTARA News) - Presiden meminta agar para ulama dapat membantu menjaga kerukunan umat pada tahun politik 2018.
"Kami ingin sedikit mengingatkan kita semuanya bahwa tahun depan sudah mulai tahun politik. Jadi kami mohon bantuan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren, para ulama, kyai, pimpinan ormas (organisasi kemasyarakatan) semuanya agar pada tahun politik, baik tahun depan maupun tahun depannya lagi itu kita jaga bersama," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno, menemui sekitar 40 orang ulama dari Jawa Tengah.
"Karena di Jawa Tengah ada pemilihan gubernur. Kemudian pada September tahun depan itu sudah penetapan, saya juga baru sadar, sudah penetapan capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden). Oleh sebab itu, kami mohon agar kondusivitas di daerah, kerukunan antar masyarakat antarumat betul-betul kita jaga bersama," tambah Presiden.
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar jangan sampai ada lagi usaha untuk memecah belah, mengadu domba dan penyebaran kabar-kabar yang berpotensi memecah belah.
"Padahal itu adalah perhelatan politik lima tahun sekali. Jangan sampai karena perhelatan politik antar tetangga nantinya tidak rukun apalagi antarumat menjadi tidak kelihatan persaudaraannya kembali," tegas presiden.
Presiden berharap agar ulama Jawa Tengah pun dapat menjaga persaudaraan sesama umat Islam dan persaudaraan dalam ikatan kebangsaan.
"Inilah saya kira yang ingin kami sampaikan agar persaudaraan itu, baik ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah Wathaniyah kita betul-betul kita jaga bersama," ungkap Presiden.
Presiden minta ulama jaga kerukunan tahun politik
13 September 2017 18:15 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan para ulama Jawa Tengah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/9/2017). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: