Presiden wanita pertama Singapura resmi terpilih
13 September 2017 13:37 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kiri) berpidato sementara Presiden Halimah Yacob (kedua kanan) dan Ketua Mahkamah Agung Sundaresh Menon (kanan) memperhatikan saat upacara pelantikan presiden di Istana Kepresidenan Istana di Singapura, Kamis (14/9/2017). (REUTERS/Wallace Woon/Pool)
Singapura (ANTARA News) - Halimah Yacob, mantan ketua parlemen, dinyatakan terpilih sebagai presiden wanita pertama Singapura pada Rabu, setelah pejabat pemilihan umum mengumumkan Halimah sebagai satu-satunya kandidat yang lolos seleksi.
Dengan tujuan memperkuat keterwakilan di negara multikultural itu, Singapura telah menetapkan adanya tempat untuk kandidat dari komunitas minoritas Melayu.
Pengalaman Halimah sebagai ketua parlemen secara otomatis membuatnya memenuhi syarat sebagai kandidat presiden.
Dari empat calon presiden, dua orang di antaranya bukan dari suku Melayu dan dua lainnya tidak mendapat sertifikat kelayakan, kata departemen pemilihan umum awal pekan ini.
Orang melayu terakhir yang memegang jabatan presiden adalah Yusof Ishak yang gambarnya terdapat di uang kertas negara itu.
Yusof adalah presiden pada tahun 1965 hingga 1970, tahun-tahun awal kemerdekaan Singapura, namun kekuasaan eksekutif berada pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara itu.
Berpisahnya Singapura dan Malaysia membuat suku Melayu menjadi mayoritas di Malaysia, sementara etnis China menjadi mayoritas di Singapura, demikian Reuters.
Dengan tujuan memperkuat keterwakilan di negara multikultural itu, Singapura telah menetapkan adanya tempat untuk kandidat dari komunitas minoritas Melayu.
Pengalaman Halimah sebagai ketua parlemen secara otomatis membuatnya memenuhi syarat sebagai kandidat presiden.
Dari empat calon presiden, dua orang di antaranya bukan dari suku Melayu dan dua lainnya tidak mendapat sertifikat kelayakan, kata departemen pemilihan umum awal pekan ini.
Orang melayu terakhir yang memegang jabatan presiden adalah Yusof Ishak yang gambarnya terdapat di uang kertas negara itu.
Yusof adalah presiden pada tahun 1965 hingga 1970, tahun-tahun awal kemerdekaan Singapura, namun kekuasaan eksekutif berada pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara itu.
Berpisahnya Singapura dan Malaysia membuat suku Melayu menjadi mayoritas di Malaysia, sementara etnis China menjadi mayoritas di Singapura, demikian Reuters.
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: