Pontianak (ANTARA News) - Malaysia kembali mendeportasi sebanyak 104 tenaga kerja Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

"Deportasi sebanyak 104 TKI tersebut, Senin (11/10) atau sekitar pukul 08.30 WIB, para TKI itu tiba di PLBN Entikong," kata Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Pontianak, As Syafii di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, para TKI tersebut dideportasi Imigrasi Bekanu, Sarawak, Malaysia, dan didampingi Konsul Jenderal RI di Kuching, Jahar Gultom.

"Penanganan deportasi di PLBN Entikong kali ini sangat berbeda dengan penanganan-penanganan sebelumnya yang dilakukan oleh pemerintah khususnya BP3TKI Pontianak, yaitu berupa pembekalan terhadap TKI deportasi itu," ungkapnya.

Setelah dilakukan pendataan dan sosialiasi awal tentang pembekalan TKI deportasi oleh Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Entikong, para TKI kemudian diarahkan ke lokasi Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) Penempatan dan Perlindungan TKI yang berlokasi di ULKI (Unit Latihan Kerja Industri) Entikong.

"Perubahan penanganan deportasi TKI di PLBN Entikong, sebagai bagian dari program poros perbatasan di LTSP P2TKI di Entikong, yakni semua TKI yang dideportasi nantinya wajib mengikuti pembekalan TKI deportasi selama tiga hari," ujarnya.

Dalam program itu, para TKI akan diberikan beberapa materi, diantaranya motivasi oleh motivator LSM Anak Bangsa, trauma healing oleh psikolog, bela negara oleh Koramil Entikong dan Polsek Entikong, peluang kerja dan kewirausahaan oleh Disperindagkop Kabupaten Sanggau, serta penempatan dan perlindungan TKI dari BP3TKI Pontianak, katanya.

Setelah proses pembekalan selesai para TKI nantinya akan diberi pilihan apakah akan pulang ke daerah asalnya atau ditempatkan kembali ke perusahaan yang ada di Kalbar.

Program ini akan berjalan terus menerus seiring keberadaan LTSP TKI yang direncanakan akan segera diluncurkan bulan ini, katanya.

Dari data terakhir, sebanyak 104 TKI tersebut, terdiri dari laki-laki sebanyak 76 orang, dan perempuan sebanyak 28 orang yang terdiri dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Hari ini sebanyak 104 TKI tersebut diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Kalbar, untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah masing-masing," kata Syafii.