Pamekasan (ANTARA News) - Aparat Polres Pamekasan, Jawa Timur, menangkap seorang pelaku pelemparan batu pada bus yang dikendarai pemain Arema FC saat klub sepak bola itu bertandang ke Pamekasan melawan Madura United FC, Minggu (10/9).
"Penangkapan kami lakukan sesaat setelah kejadian," kata Wakapolres Pamekasan Kompol Harnoto dalam keterangan persnya di Mapolres Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan, pelaku pelemparan bus yang dikendarai pemain klub Arema FC itu berinisial AP (17) warga Jalan Kowel Jaya, Kelurahan Kowel, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Wakapolres menjelaskan peristiwa pelemparan bus pemain Arema FC oleh tersangka itu sekitar pukul 20.45 WIB seusai pertandingan laga lanjutan liga 1 Indonesia, antara Madura United FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Kala itu, pemain Arema datang ke Pamekasan tanpa membawa bus, dan armada yang digunakan klub sepak bola berjuluk "Singo Edan" tersebut disewakan oleh Madura United FC.
"Kejadiannya, saat bus hendak meninggalkan halaman stadion, tiba-tiba terdengar teriakan "lempar" lalu terjadi pelemparan batu ke bus yang dinaiki pemain Arema itu," ujar Harnoto.
Saat itu juga petugas dari Dinas Perhubungan serta panitia pelaksana pertandingan dari Madura United FC langsung menangkap pelaku dan menyerahkannya ke polisi.
Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu unit bus merk Hino, satu buah batu gunung berukuran sedang, dan pecahan kaca bus akibat lemparan pelaku tersebut.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, polisi menjerat tersangka dengan Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) subsider Pasal 406 tentang Kekerasan atau Pengrusakan dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan atau 2 tahun 8 bulan.
Sementara itu, pada laga lanjutan liga 1 Indonesia antara Madura United FC melawan Arema FC, Madura unggul dengan skor akhir 2-0.
Polres Pamekasan tangkap pelempar bus Arema
11 September 2017 21:33 WIB
ilustrasi penangkapan (AntaraNews/Diasty Surjanto)
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: