KKP targetkan penyediaan 155 miliar benih ikan
9 September 2017 20:50 WIB
Dokumentasi Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (kiri), didampingi Bupati Kerinci Adirozal (kedua kiri) dan beberapa pejabat daerah setempat menabur benih ikan di Danau Kerinci, Jambi, Rabu (26/7/2017). Kegiatan tersebut dalam rangka kampanye konservasi ikan Semah dan Medik yang merupakan dua jenis ikan endemik Danau Kerinci, namun mulai sulit ditemukan akibat pendangkalan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Sukabumi (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan penyediaan benih ikan baik laut, payau dan darat sebanyak 155 miliar ekor.
"Benih yang disiapkan tersebut bermacam-macam seperti udang, lele, mas, nila dan benih ikan konsumsi serta hias yang mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto di sela penebaran benih lele dan nila pada program minapadi dan bioflok di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, dari jumlah tersebut mayoritas produksi benih ikan air tawar atau darat karena untuk payau dan laut masih ada kendala dalam hal produksi. Tahun depan atau 2018 pihaknya juga menargetkan jumlah benih yang diproduksi bertambah, karena permintaan ke daerah cukup tinggi.
Namun, ketersediaan benih tersebut masih ada kendala dalam penyaluran atau pendistribusiannya karena banyak daerah yang produksi benihnya kurang. Karena itu, daerah yang kurang itu akan dilakukan perimbangan seperti meningkatkan produksi.
Peningkatan produksi benih pun sejalan dengan bertambahnya permintaan untuk pembesaran ikan. Ini menunjukkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia mulai meningkat walaupun masih di bawah beberapa negara di ASEAN.
"Maka dari itu, selain menyediakan benih kami pun mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan, karena kandungan gizinya yang tinggi baik untuk kesehatan tubuh," kata Slamet.
"Benih yang disiapkan tersebut bermacam-macam seperti udang, lele, mas, nila dan benih ikan konsumsi serta hias yang mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto di sela penebaran benih lele dan nila pada program minapadi dan bioflok di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, dari jumlah tersebut mayoritas produksi benih ikan air tawar atau darat karena untuk payau dan laut masih ada kendala dalam hal produksi. Tahun depan atau 2018 pihaknya juga menargetkan jumlah benih yang diproduksi bertambah, karena permintaan ke daerah cukup tinggi.
Namun, ketersediaan benih tersebut masih ada kendala dalam penyaluran atau pendistribusiannya karena banyak daerah yang produksi benihnya kurang. Karena itu, daerah yang kurang itu akan dilakukan perimbangan seperti meningkatkan produksi.
Peningkatan produksi benih pun sejalan dengan bertambahnya permintaan untuk pembesaran ikan. Ini menunjukkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia mulai meningkat walaupun masih di bawah beberapa negara di ASEAN.
"Maka dari itu, selain menyediakan benih kami pun mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan, karena kandungan gizinya yang tinggi baik untuk kesehatan tubuh," kata Slamet.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: