Kolombo (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil telah menghancurkan pangkalan militer di Sri Lanka utara dan menyebabkan 82 tentara tewas, menurut kedua pihak yang bertempur. Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) mengatakan mereka melancarkan serangan sepanjang front di daerah Vavuniya dan Mannar. Mereka merebut kendaraan lapis baja dan senjata berat sesudah menghancurkan meriam berdaya jangkau jauh milik militer. Mereka juga mengatakan menghancurkan empat atau lima meriam. Macam Tamil mengatakan mereka membunuh sedikit-dikitnya 30 petugas keamanan dalam pertempuran yang berlangsung lima jam. Mereka juga menyebarluaskan potret satu kendaraan lapis baja dan pangkalan yang mereka rebut. Kementerian Pertahanan mengatakan pertempuran berat terjadi di kawasan itu namun mereka menyatakan bahwa militer berhasil memukul mundur serangan gerilya dan membunuh paling tidak 52 anggota Macan Tamil. Pernyataan kedua belah pihak tidak dapat diperiksa kebenarannya namun gerilya mengatakan mereka sedang merencanakan untuk menyerahkan mayat 16 tentara pemerintah lewat Palang Merah Internasional. Jurubicara Macan Tamil, Rasiah Ilanthiriyan, mengatakan bahwa gerilyawan, pada Sabtu malam berhasil menguasai garis pertahanan yang sebelumnya dikuasai pasung pemerintah. "Tentara LTTE sedang mengkonsolidasikan posisi mereka di daerah yang baru direbut," kata Ilanthiriyan dalam pernyataan, sebagaimana dilaporkan AFP. Dia mengatakan satu satuan artileri militer "hancur total". Deal senjata berat secara sporadis terus berlangsung di Vavuniya, kawasan yang berbatasan dengan daerah yang dikuasai pemberontak. Presiden Mahinda Rajapakse pada Jumat mengatakan dia bersedia melanjutkan percakapan dengan pemberontak bahkan jika tembak menembak terus berlangsung. Lebih dari 700 orang dilaporkan hilang di Sri Lanka sejak tahun lalu. Tentara pemerintah dan pemberontak terus bertempur sesudah gagalnya kesepakatan gencatan senjata tahun 2002 yang difasilitasi Norwegia. Pembicaraan damai berakhir gagal pada Oktober 2006 dan konflik itu telah menewaskan lebih dari lima libu orang dalam 18 bulan. Macan Tamil sejak 1972 angkat senjata dengan tujuan memiliki negara sendiri. sejak 1972. Lebih dari 60 ribu orang telah tewas akibat konflik tersebut. (*)