Batam (ANTARA News) - PT Pertamina Marketing Operational Region I merencanakan 700 unit kapal penyalur bahan bakar minyak non subsidi untuk nelayan di wilayah tangkap Selat Karimata, Laut Natuna hingga Laut China Selatan.

"Ini dalam rangka mendukung program pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, Region Branch I Kepri mempersiapkan sarana dan fasilitas pengisian BBM non subsidi," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Sumbagut, Fitri Erika melalui pesan singkat di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.

Sarana dan fasilitas pendukung pengisian BBM non subsidi itu demi menunjang operasi kapal nelayan dengan kapasitas di atas 30 GT yang beroperasi di wilayah tangkap 711 itu.

Pertamina MOR I telah melakukan uji coba di satu unit kapal.

"Dan potensi ke depannya akan ada 700 kapal dengan jumlah penyaluran 1.500 hingga 2.000 kiloliter," kata Erika.

Sementara ini, kata dia melanjutkan, Pertamina menunjuk PT Duta Energy Natuna sebagai agen penyalur BBM non subsidi.

Nantinya, pelayanan penyaluran BBM non subsidi akan melalui sistem antar kapal (ship to ship).

Sedangkan untuk nelayan lainnya, PT Pertamina (Persero) membangun jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum khusus nelayan di 7 lokasi di Kepri, lima di antaranya terdapat di Kabupaten Natuna, satu di Kabupaten Kepulauan Anambas dan satu di Kabupaten Bintan.

Di Natuna yaitu di Sepempang Kecamatan Bunguran Timur, Kelurahan Badarsyah Kecamatan Bunguran Timur, Sabang Mawang Pulau Tiga, Desa Air Payang Pulau Laut dan Pulau Serasan.

Di Kepulauan Anambas, SPBU akan dibangun di Pulau Jemaja dan di Bintan akan dibangun si Tambelan.

"Dua di antaranya ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun ini, yaitu di Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Natuna dan Kelurahan Badarsyah Kecamatan Bunguran Timur, Natuna," kata Erika.

Selain tujuh yang masih menunggu operasional, saat ini, lima SPBU nelayan sudah tersebar di seluruh Kepri.