Jamaah Shalat Jumat An-Nuur Magelang diperiksa ketat
8 September 2017 13:47 WIB
Prajurit TNI berpatroli mengamankan kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/9). Pihak TWC Borobudur bersama aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan pengamanan candi Borobudur terkait rencana massa yang akan menggelar aksi solidaritas Rohingya di kawasan candi terbesar di dunia tersebut. (ANTARA /Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA News) - Jamaah shalat Jumat di Masjid An-Nuur Mungkid Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperiksa secara ketat oleh aparat keamanan terkait aksi solidartas Rohingya di tempat tersebut.
Berdasarkan pantauan di Magelang, Jumat, peserta jumatan yang membawa tas diperiksa barang bawaannya, jika membawa makanan atau minuman harus dititipkan di sebuah tenda yang telah disediakan.
Jamaah yang mau masuk kawasan Masjid An-Nuur juga harus melewati pintu screening di pintu gerbang masjid.
Kapolres Magelang, AKBP Hindarsono mengatakan pemeriksaan dlakukan supaya ibadah berlangsung aman dan nyaman, jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak betanggung jawab.
"Kami antispasi dengan pemeriksaan, jangan sampai ada yang membawa senjata tajam, besi, bom molotof, dan benda-benda yang membahayakan lainnya," katanya.
Selain pemeriksaan di pintu gerbang, polisi juga melakukan penyekatan-penyekatan di sejumlah titik menuju Masjid An-Nuur, seperti di Pertigaan Blondo dan Palbapang.
Hindarsono mengatakan dalam pemeriksaan, petugas mengamankan sejumlah bendera ormas, meskipun mereka datang untuk melaksanakan shalat Jumat bukan untuk berunjukrasa.
"Kami mengamankan sekitar 50 bendera. Kalau mau Shalat Jumat tidak usah bawa bendera," katanya.
Berdasarkan pantauan di Magelang, Jumat, peserta jumatan yang membawa tas diperiksa barang bawaannya, jika membawa makanan atau minuman harus dititipkan di sebuah tenda yang telah disediakan.
Jamaah yang mau masuk kawasan Masjid An-Nuur juga harus melewati pintu screening di pintu gerbang masjid.
Kapolres Magelang, AKBP Hindarsono mengatakan pemeriksaan dlakukan supaya ibadah berlangsung aman dan nyaman, jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak betanggung jawab.
"Kami antispasi dengan pemeriksaan, jangan sampai ada yang membawa senjata tajam, besi, bom molotof, dan benda-benda yang membahayakan lainnya," katanya.
Selain pemeriksaan di pintu gerbang, polisi juga melakukan penyekatan-penyekatan di sejumlah titik menuju Masjid An-Nuur, seperti di Pertigaan Blondo dan Palbapang.
Hindarsono mengatakan dalam pemeriksaan, petugas mengamankan sejumlah bendera ormas, meskipun mereka datang untuk melaksanakan shalat Jumat bukan untuk berunjukrasa.
"Kami mengamankan sekitar 50 bendera. Kalau mau Shalat Jumat tidak usah bawa bendera," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: