Yogyakarta (ANTARA News) - Jalan Malioboro dari ujung utara hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta akan diberikan waktu untuk berbenah dengan meniadakan semua kegiatan pedagang kaki lima setiap Selasa Wage.

"Sudah ada kesepakatan dengan pedagang. Uji coba akan dimulai pada 26 September yang dikemas dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun Ke-261 Kota Yogyakarta dalam kegiatan Reresik Jogja," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Kamis.

Ia menjelaskan setiap Selasa Wage mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, Malioboro akan bebas dari kegiatan pedagang kaki lima di sisi timur maupun barat.

Seluruh pedagang kaki lima dan juga elemen lain di Malioboro kemudian diharapkan dapat melakukan kegiatan membersihkan lingkungan.

"Uji coba yang akan dilakukan akhir September tersebut diharapkan bisa berjalan dengan baik," katanya.

Masyarakat, lanjut dia, akan diajak untuk menikmati suasana Jalan Malioboro yang nantinya akan disulap menjadi kawasan semi pedestrian tersebut dengan lebih leluasa.

"Dimungkinkan juga akan ada berbagai kegiatan yang bisa digelar di kawasan tersebut. Misalnya saja kegiatan kebudayaan maupun pentas budaya," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan kegiatan sehari tanpa pedagang kaki lima di Malioboro tersebut untuk mengistirahatkan trotoar.

"Ada banyak pihak yang hidup di Malioboro. Namun, untuk hidup di Malioboro tidak harus dilakukan dengan memberikan beban terus menerus ke Malioboro tetapi juga harus memberikan waktu bagi Malioboro untuk bernafas dengan lebih lega," katanya.

Untuk kegiatan perekonomian lain yang ada di Malioboro, tetap berjalan seperti biasa.

Ketua Paguyuban Tri Darma, sebagai salah satu peguyuban PKL Malioboro, Paul Zulkarnaen, mengatakan pedagang pada dasarnya mendukung kegiatan tersebut.

"Setiap Selasa Wage, pedagang kaki lima akan libur berjualan. Mereka akan membersihkan Malioboro," katanya.

Bagi pedagang kaki lima yang masih nekat berjualan pada Selasa Wage, Paul mengatakan komunitas akan memberikan sanksi tegas karena kebijakan tersebut sudah didukung oleh semua pedagang.

"Pedagang asongan yang masih berjualan di Malioboro juga akan kami giring keluar," kata Paul yang memiliki anggota sekitar 1.300 pedagang kaki lima itu. Tri Darma adalah satu di antara 22 peguyuban komunitas di Malioboro.