Samarinda (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri, pada Kamis (7/9) akan meresmikan Kios 3in1 Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda, Kalimantan Timur, suatu wadah yang mengaplikasikan pelatihan, sertifikasi, sekaligus penempatan kerja.

"Semua hal-hal yang diperlukan terkait kedatangan Pak Menteri Ketenagakerjaan, besok, sudah kami siapkan. Kami minta doa, semoga acara besok berjalan lancar," ujar Kasi Pemberdayaan BLK Samarinda Eka Cahya Adi di Samarinda, Rabu.

Selain meresmikan Kios 3in1, Menaker juga akan meresmikan kantor baru BLK Samarinda dan gedung Workshop Garmen Apparel.

Dalam rangkaian peresmian ini juga akan dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara BLK Samarinda dengan mitra industri. Penandatangan ini akan disaksikan oleh Menaker.

Rangkaian acara lainnya adalah penyerahan sertifikat kompetensi peserta pemagangan di sektor pariwisata bagi 200 peserta, kemudian pelepasan peserta magang dalam negeri untuk regional Kalimantan, dan kunjungan menteri ke gerai Job Market Fair (Pasar Kerja) 2017.

Dalam Kios 3in1, lanjut Eka, ada beberapa program keahlian yang diajarkan kepada peserta magang, antara lain agribisnis produksi peternakan, pengolahan hasil pertanian dan perikanan.

Kemudian operator menjahit pakaian dasar, bordir mesin, teknik instalasi listrik, teknik instalasi penerangan, asisten operator mesin bubut, operator alat berat, mekanik alat berat, mekanik sepeda motor, mekanik mobil.

Kemudian program keahlian bangunan seperti technician surveying, gambar bangunan, teknis meubeler, kemudian program bisnis dan manajemen seperti administrasi perkantoran dan sekretaris.

"Jadi dalam Kios 3in1 ini, selain memberikan pelatihan juga memberikan sertifikasi dan menempatkan mereka yang telah lulus. Banyak peserta magang di BLK Samarinda yang langsung diterima oleh mitra kerja, diantaranya oleh PT Total, PT Sriwijaya Teknik, Hotel Harris, dan beberapa perusahaan perkapalan," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa untuk 2017 ini BLK Samarinda juga menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 81 paket bagi 1.296 peserta dengan berbagai jenis pelatihan.

Ada paket pelatihan yang sudah berjalan mulai awal tahun, ada pula paket pelatihan yang pelaksanaannya baru dimulai semester kedua karena sumber dananya dibiayai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).