Dishub Bekasi: Transjabodetabek Premium terganjal minimnya kapasitas jalan
6 September 2017 19:34 WIB
Dokumentasi Sosialisasi Ajakan Naik Bus. Sebuah stiker ajakan naik bis terpasang di salah satu bis Transjabodetabek terminal Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Selasa (8/9/2015). Pemerintah mengajak masyarakat untuk gemar menggunakan transportasi massal, salah satunya bis agar mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta. (ANTARA FOTO/Lucky R.)
Bekasi (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menilai uji coba tahap dua Bus Transjabodetabek Premium pada 7-20 September 2017 masih terkendala pada terbatasnya kapasitas jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Kalau bicara fasilitas yang sama di negara maju, ada jalur khususnya yang memang diperuntukan bagi angkutan umum, namun di Tol Jakarta-Cikampek masih memanfaatkan bahu darurat jalan tol," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, pemanfaatan bahu jalan sebagai jalur khusus Transjabodetabek berdampak pada hilangnya jalur darurat yang diakuinya kerap dimanfaatkan pengendara untuk melintas menghindari kemacetan.
Secarat otomatis, kata dia, kapasitas jalan di lokasi itu menjadi berkurang dengan digunakannya jalur itu sebagai koridor khusus Transjabodetabek.
Di sisi lain, kata dia, pengurangan kapasitas jalan juga dipicu adanya aktivitas pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tol seperti Light Rapid Transit (LR), Jalan Layang Jakarta-Cikampek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Program ini adalah suatu terobosan dalam program pemindahan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, namun sebagian masyarakat ada yang menilai program ini terlalu dipaksakan," katanya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Perum Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Arga Narendra mengatakan, perusahaannya mematok tarif bus Transjabodetabek Premium Bekasi Barat-Senayan dalam uji coba kedua itu senilai Rp15 ribu untuk hari pertama.
"Selanjutnya Rp20 ribu. Tarif yang ditetapkan lebih mahal tiga kali lipat dibanding dengan Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI sebelumnya karena jarak tempuh ke Senayan lebih panjang dibanding ke Bundaran HI," katanya.
Ia mengatakan, tarif yang ditetapkan tersebut sudah diberitahukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Selain jarak, kata dia, fasilitas yang diberikan kepada penumpang juga berbeda dengan bis reguler dengan tambahan berupa free wi-fi, reclining seat, seat belt, dan charger.
"Serta ada pengawalan khusus dari vooridjer," kata dia.
Menurut dia, perusahaannya menyiapkan dua unit armada Transjabodetabek Premium dalam tahap uji coba besok dan akan ditambah menjadi 50 bus premium bila hasil uji coba berjalan lancar.
Transjabodetabek Premium mulai berangkat dari Bekasi Barat pada pukul 05.45 atau jam sibuk berangkat kerja dari Bekasi, dan pukul 17.00 atau jam sibuk pulang kerja dari Senayan. Ujicoba mulai besok sampai 20 September mendatang.
"Kalau bicara fasilitas yang sama di negara maju, ada jalur khususnya yang memang diperuntukan bagi angkutan umum, namun di Tol Jakarta-Cikampek masih memanfaatkan bahu darurat jalan tol," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, pemanfaatan bahu jalan sebagai jalur khusus Transjabodetabek berdampak pada hilangnya jalur darurat yang diakuinya kerap dimanfaatkan pengendara untuk melintas menghindari kemacetan.
Secarat otomatis, kata dia, kapasitas jalan di lokasi itu menjadi berkurang dengan digunakannya jalur itu sebagai koridor khusus Transjabodetabek.
Di sisi lain, kata dia, pengurangan kapasitas jalan juga dipicu adanya aktivitas pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tol seperti Light Rapid Transit (LR), Jalan Layang Jakarta-Cikampek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Program ini adalah suatu terobosan dalam program pemindahan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, namun sebagian masyarakat ada yang menilai program ini terlalu dipaksakan," katanya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Perum Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Arga Narendra mengatakan, perusahaannya mematok tarif bus Transjabodetabek Premium Bekasi Barat-Senayan dalam uji coba kedua itu senilai Rp15 ribu untuk hari pertama.
"Selanjutnya Rp20 ribu. Tarif yang ditetapkan lebih mahal tiga kali lipat dibanding dengan Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI sebelumnya karena jarak tempuh ke Senayan lebih panjang dibanding ke Bundaran HI," katanya.
Ia mengatakan, tarif yang ditetapkan tersebut sudah diberitahukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Selain jarak, kata dia, fasilitas yang diberikan kepada penumpang juga berbeda dengan bis reguler dengan tambahan berupa free wi-fi, reclining seat, seat belt, dan charger.
"Serta ada pengawalan khusus dari vooridjer," kata dia.
Menurut dia, perusahaannya menyiapkan dua unit armada Transjabodetabek Premium dalam tahap uji coba besok dan akan ditambah menjadi 50 bus premium bila hasil uji coba berjalan lancar.
Transjabodetabek Premium mulai berangkat dari Bekasi Barat pada pukul 05.45 atau jam sibuk berangkat kerja dari Bekasi, dan pukul 17.00 atau jam sibuk pulang kerja dari Senayan. Ujicoba mulai besok sampai 20 September mendatang.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: