BKKBN gaungkan kembali Indonesia Raya tiga stanza
6 September 2017 18:57 WIB
Dokumentasi Perekaman Lagu Indonesia Raya. Pemain musik bersiap mengiringi paduan suara sebelum proses perekaman ulang lagu Indonesia Raya di Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2017). Proses perekaman lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang melibatkan musisi dan penyanyi muda Indonesia binaan Direktorat Kesenian Ditjen Kemendikbud tersebut merupakan untuk ketiga kalinya. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan konduktor Belanda Jozef Cleber dan Addie MS. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty menggaungkan kembali lagu Indonesia Raya dengan lirik tiga stanza dengan menyanyikannya di setiap acara.
"Lagu Indonesia Raya tiga stanza ini dikumandangkan, masih ada yang asing. Padahal lagu inilah yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan dinyanyikan pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, pada waktu itu belum tahu ini akan jadi lagu kebangsaan," kata Surya dalam Rapimnas Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) di Denpasar Bali, Rabu, yang pada pembukaan acaranya menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza.
Surya mengatakan memilih untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia akan sejarah dan mengajak tidak melupakan sejarah.
Dia juga mengatakan lirik Indonesia Raya pada stanza kedua dan ketiga, yang biasanya tidak dinyanyikan saat dikumandangkan, sangat tepat dengan kondisi Indonesia saat ini.
"Kembali menggaungkan lagu Indonesia Raya tiga stanza ini, ada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaannya, anak sekolah setiap upacara menyanyikannya. Lagu kebangsaan Indonesia Raya ada PP-nya nomor 44 tahun 1958, dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan," kata Surya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pernah mengatakan menginginkan siswa sekolah untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lirik tiga stanza untuk memunculkan bibit-bibit nasionalisme lewat keutuhan lirik.
Berikut lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud:
I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
II
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
III
Indonesia, tanah yang suci
Tanah yang sakti
Di sanalah aku berdiri
Menjaga ibu sejati
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
Slamatlah rakyatnya
Slamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
"Lagu Indonesia Raya tiga stanza ini dikumandangkan, masih ada yang asing. Padahal lagu inilah yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan dinyanyikan pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, pada waktu itu belum tahu ini akan jadi lagu kebangsaan," kata Surya dalam Rapimnas Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) di Denpasar Bali, Rabu, yang pada pembukaan acaranya menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza.
Surya mengatakan memilih untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia akan sejarah dan mengajak tidak melupakan sejarah.
Dia juga mengatakan lirik Indonesia Raya pada stanza kedua dan ketiga, yang biasanya tidak dinyanyikan saat dikumandangkan, sangat tepat dengan kondisi Indonesia saat ini.
"Kembali menggaungkan lagu Indonesia Raya tiga stanza ini, ada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaannya, anak sekolah setiap upacara menyanyikannya. Lagu kebangsaan Indonesia Raya ada PP-nya nomor 44 tahun 1958, dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan," kata Surya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pernah mengatakan menginginkan siswa sekolah untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lirik tiga stanza untuk memunculkan bibit-bibit nasionalisme lewat keutuhan lirik.
Berikut lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud:
I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
II
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
III
Indonesia, tanah yang suci
Tanah yang sakti
Di sanalah aku berdiri
Menjaga ibu sejati
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
Slamatlah rakyatnya
Slamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: