Indeks BEI melemah
6 September 2017 09:53 WIB
Arsip Foto. Seorang karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (22/6/2017). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak turun 20,67 poin atau 0,35 persen menjadi 5.809,30 poin pada pembukaan bursa Rabu, terimbas sentimen eksternal yang cenderung negatif.
Sementara itu indeks kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 5,22 poin (0,54 persen) menjadi 965,93 poin.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan ketidakpastian eksternal, utamanya konflik di semenanjung Korea, berdampak pada pasar saham Asia.
"Sentimen dari dalam negeri juga relatif terbatas untuk menopang IHSG saat ini, kondisi itu turut memicu pergerakan IHSG tertahan," katanya.
Ia mengatakan bahwa kalangan analis menilai meski diperkirakan tidak berujung perang, konflik di semenanjung Korea membatasi potensi penguatan di bursa saham dalam jangka pendek.
"Dikhawatirkan kondisi eksternal itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global," katanya.
Di sisi lain, dia menjelaskan, sinyal kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang belum pasti turut membebani bursa saham. Kebijakan kenaikan suku bunga itu akan ditentukan dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September.
"Bagaimana pun isu The Fed akan menjadi fokus utama investor pada September ini, selain isu Korea Utara," katanya.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 57,41 poin (0,30 persen) ke 19.327,68; indeks Hang Seng melemah 246,15 poin (0,89 persen) ke 27.495,20 dan Straits Times melemah 7,90 poin (0,24 persen) ke posisi 3.242,85.
Sementara itu indeks kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 5,22 poin (0,54 persen) menjadi 965,93 poin.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan ketidakpastian eksternal, utamanya konflik di semenanjung Korea, berdampak pada pasar saham Asia.
"Sentimen dari dalam negeri juga relatif terbatas untuk menopang IHSG saat ini, kondisi itu turut memicu pergerakan IHSG tertahan," katanya.
Ia mengatakan bahwa kalangan analis menilai meski diperkirakan tidak berujung perang, konflik di semenanjung Korea membatasi potensi penguatan di bursa saham dalam jangka pendek.
"Dikhawatirkan kondisi eksternal itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global," katanya.
Di sisi lain, dia menjelaskan, sinyal kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang belum pasti turut membebani bursa saham. Kebijakan kenaikan suku bunga itu akan ditentukan dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September.
"Bagaimana pun isu The Fed akan menjadi fokus utama investor pada September ini, selain isu Korea Utara," katanya.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 57,41 poin (0,30 persen) ke 19.327,68; indeks Hang Seng melemah 246,15 poin (0,89 persen) ke 27.495,20 dan Straits Times melemah 7,90 poin (0,24 persen) ke posisi 3.242,85.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: