Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin sore ditutup menguat terangkat angka inflasi Mei 2007 untuk mencatat rekor tertinggi ke-22 pada tahun ini. IHSG ditutup naik 27,428 poin atau 1,32 persen menjadi 2.111,752 yang merupakan rekor tertinggi yang memperbarui rekor yang dibuat pada 23 Mei lalu di posisi 2.104,246 dan indeks LQ45 menambah 5,523 poin atau 1,27 persen ke posisi 438,976. Analis Riset PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, kepada ANTARA News mengatakan bahwa pasar saham terdorong pengumuman besaran inflasi bulan Mei sebesar 0,1 persen. "Angka inflasi ini menahan inflasi tahunan untuk mengejar target inflasi tahunan (6,7 persen)," kata Alfatih. BPS telah mengumumkan angka inflasi Mei 2007 sebesar 0,1 persen untuk bulan ke bulan (MoM) dan tahun ke tahun (YoY) sebesar 6,01 persen. Dengan rendahnya angka inflasi Mei 2007 ini telah mendorong harapan akan kembalinya turunnya BI-rate yang akan ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (7/6). Selain itu, kata Alfatih, penguatan indeks ditopang oleh sentimen individu beberapa saham seperti naiknya harga komoditi batubara, CPO dan pendirian pabrik nikel telah mengangkat harga sahamnya. Dia juga mengungkapkan, penguatan indeks di bursa regional terutama bursa Amerika yang terus meningkat pada perdagangan pekan lalu lalu juga menjadi pendorong indeks BEJ. Dengan sentimen tersebut, pasar BEJ didominasi saham yang naik sebanyak 122 jenis dibanding yang turun 64 dan 47 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 7,861 miliar saham dengan nilai Rp6,250 triliun. Kenaikan indeks itu dipimpin menguatnya saham Agis (TMPI), Bumi Resources (BUMI), Telkom (TLKM), Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA), Bank BRI (BBRI) dan Astra Internasional (ASII). Saham TMPI menguat Rp700 menjadi Rp3.925, BUMI terangkat Rp170 ke level Rp1.920, TLKM naik Rp200 ke posisi Rp9.750, PTBA melonjak Rp350 menjadi Rp5.600, BNGA terdorong Rp30 ke harga Rp900, BBRI melangkah Rp150 ke Rp6.250 dan ASII melambung Rp200 ke posisi Rp16.600. (*)