Anomali satelit Telkom-1 masih belum diketahui penyebabnya
5 September 2017 15:41 WIB
Menkominfo Rudiantara (kanan), berbicara disaksikan Dirut Telkom Alex J.Sinaga (tengah) dan Direktur Wholesale & International Service Abdus Somad Arief (kiri), saat konferensi pers tentang perkembangan service recovery Satelit Telkom 1 di ruang Crisis Center Telkom Group, Graha Merah Putih, Jakarta, Selasa (5/9/2017). (ANTARA/Audy Alwi)
Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Alex J Sinaga mengatakan masih terus mendalami penyebab terjadinya anomali pada satelit Telkom-1 yang mengakibatkan gangguan layanan kepada pelanggan sejak Jumat (25/8).
"Penyebab terjadinya anomali masih terus didalami para ekspert dari Telkom maupun dari pihak Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom-1. Investigasi terus dilakukan sesuai prosedur untuk mengetahui penyebab terganggunya satelit Telkom-1," kata Alex, saat menerima kunjungan Menkominfo Rudiantara yang meninjau langsung perkembangan pemulihat Satelit Telkom-1, di Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Selasa.
Menurut Alex, butuh waktu panjang untuk menyimpulkan penyebab terganggunya satelit Telkom-1, karena teknologi satelit sangat kompleks.
"Biarkan para investigator melakukan tugasnya. Namun yang penting saat ini adalah bagaimana memulihkan layanan kepada pelanggan termasuk relokasi ke satelit milik Telkom maupun satelit lainnya," tegasnya.
Sebelumnya, diketahui pada Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB telah terjadi anomali pada satelit Telkom-1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu.
Recovery satelit Telkom-1 yang dilakukan bersama Telkom dan Lockheed Martin sebagai langkah antisipasi dan untuk kontinuitas kualitas layanan kepada pelanggan.
"Realisasi recovery hingga relokasi pelanggan satelit Telkom 1 ditargetkan rampung pada 10 September 2017," ujarnya.
Sedangkan relokasi dilakukan antara lain ke Satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S.
Pada kesempatan itu, di depan Menkominfo Rudiantara, Alex menyebutkan bahwa hingga Selasa (5/9) pukul 10.00 WIB, Telkom telah memulihkan sejumlah 7.658 site dari total 11.574 site Very Small Aperture Terminal (VSAT) ATM perbankan, atau sebanyak 66 persen layanan ATM perbankan telah berfungsi normal kembali.
Sedangkan dari 15.000 site pelanggan ATM dan non ATM pemulihannya sudah mencapai 10.654 site atau 71 persen.
Untuk mempercepat proses perbaikan, jajaran manajemen Telkom secara intensif melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan repointing antena selama 24 jam x 7 hari.
Dengan stabilnya progres realisasi recovery yang berkecepatan mencapai 1.200 site per hari, Telkom berharap dapat menyelesaikan pemulihan 15.000 site layanan pelanggan hingga maksimal 10 September 2017.
"Penyebab terjadinya anomali masih terus didalami para ekspert dari Telkom maupun dari pihak Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom-1. Investigasi terus dilakukan sesuai prosedur untuk mengetahui penyebab terganggunya satelit Telkom-1," kata Alex, saat menerima kunjungan Menkominfo Rudiantara yang meninjau langsung perkembangan pemulihat Satelit Telkom-1, di Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Selasa.
Menurut Alex, butuh waktu panjang untuk menyimpulkan penyebab terganggunya satelit Telkom-1, karena teknologi satelit sangat kompleks.
"Biarkan para investigator melakukan tugasnya. Namun yang penting saat ini adalah bagaimana memulihkan layanan kepada pelanggan termasuk relokasi ke satelit milik Telkom maupun satelit lainnya," tegasnya.
Sebelumnya, diketahui pada Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB telah terjadi anomali pada satelit Telkom-1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu.
Recovery satelit Telkom-1 yang dilakukan bersama Telkom dan Lockheed Martin sebagai langkah antisipasi dan untuk kontinuitas kualitas layanan kepada pelanggan.
"Realisasi recovery hingga relokasi pelanggan satelit Telkom 1 ditargetkan rampung pada 10 September 2017," ujarnya.
Sedangkan relokasi dilakukan antara lain ke Satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S.
Pada kesempatan itu, di depan Menkominfo Rudiantara, Alex menyebutkan bahwa hingga Selasa (5/9) pukul 10.00 WIB, Telkom telah memulihkan sejumlah 7.658 site dari total 11.574 site Very Small Aperture Terminal (VSAT) ATM perbankan, atau sebanyak 66 persen layanan ATM perbankan telah berfungsi normal kembali.
Sedangkan dari 15.000 site pelanggan ATM dan non ATM pemulihannya sudah mencapai 10.654 site atau 71 persen.
Untuk mempercepat proses perbaikan, jajaran manajemen Telkom secara intensif melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan repointing antena selama 24 jam x 7 hari.
Dengan stabilnya progres realisasi recovery yang berkecepatan mencapai 1.200 site per hari, Telkom berharap dapat menyelesaikan pemulihan 15.000 site layanan pelanggan hingga maksimal 10 September 2017.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: