Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera renovasi 119 sekolah
5 September 2017 11:42 WIB
Dokumentasi penjaga sekolah membersihkan puing-puing bangunan SMP Negeri 164 yang belum selesai diperbaiki, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2016 akan merenovasi sebanyak 156 gedung sekolah tidak layak di ibu kota dengan anggaran yang digelontorkan untuk renovasi secara keseluruhan senilai Rp1,2 triliun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana segera merenovasi 119 bangunan sekolah di Jakarta. "Semuanya masuk dalam kategori renovasi berat," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Andriyanto, di Jakarta, Selasa.
Saat ini, menurut dia, lelang terkait pelaksanaan proyek renovasi tersebut sudah diselesaikan dan selanjutnya akan dilakukan proses penandatanganan kontrak pada 7 September 2017.
"Semua tahap sudah kami jalankan sebelumnya. Sekarang hanya tinggal tanda tangan kontrak saja. Setelah itu, pekerjaan renovasi sekolah dapat langsung dimulai," ujar dia.
Ariyanto menuturkan, renovasi berat tidak sama dengan renovasi total. Pekerjaan yang dilakukan dalam renovasi berat, yaitu perbaikan gedung yang terdiri dari penggantian kusen pintu dan jendela, perbaikan atap bocor dan lain-lain.
"Sedangkan kalau renovasi total itu harus sampai merobohkan keseluruhan bangunan sekolah, kemudian membangunnya kembali. Jadi, renovasi berat dengan renovasi total itu berbeda," kata dia.
Dia mengungkapkan pelaksanaan pekerjaan renovasi berat hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tengah berlangsung di sekolah.
"Artinya, ketika pekerjaan renovasi berat itu dilakukan, murid-murid tidak perlu direlokasi ke sekolah lain. Proses KBM di sekolah tetap dapat berjalan seperti biasanya," ujar dia.
Lebih lanjut, pihaknya pun menargetkan pekerjaan renovasi berat terhadap ratusan sekolah tersebuta dapat diselesaikan pada akhir Desember 2017.
Saat ini, menurut dia, lelang terkait pelaksanaan proyek renovasi tersebut sudah diselesaikan dan selanjutnya akan dilakukan proses penandatanganan kontrak pada 7 September 2017.
"Semua tahap sudah kami jalankan sebelumnya. Sekarang hanya tinggal tanda tangan kontrak saja. Setelah itu, pekerjaan renovasi sekolah dapat langsung dimulai," ujar dia.
Ariyanto menuturkan, renovasi berat tidak sama dengan renovasi total. Pekerjaan yang dilakukan dalam renovasi berat, yaitu perbaikan gedung yang terdiri dari penggantian kusen pintu dan jendela, perbaikan atap bocor dan lain-lain.
"Sedangkan kalau renovasi total itu harus sampai merobohkan keseluruhan bangunan sekolah, kemudian membangunnya kembali. Jadi, renovasi berat dengan renovasi total itu berbeda," kata dia.
Dia mengungkapkan pelaksanaan pekerjaan renovasi berat hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tengah berlangsung di sekolah.
"Artinya, ketika pekerjaan renovasi berat itu dilakukan, murid-murid tidak perlu direlokasi ke sekolah lain. Proses KBM di sekolah tetap dapat berjalan seperti biasanya," ujar dia.
Lebih lanjut, pihaknya pun menargetkan pekerjaan renovasi berat terhadap ratusan sekolah tersebuta dapat diselesaikan pada akhir Desember 2017.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: