Komandan ISIS lari dari pertempuran di Deir al-Zour
5 September 2017 08:38 WIB
Dokumen foto pasukan tentara Suriah menyampaikan salam kemenangan usai merebut kembali Kota Aleppo dari ISIS, Maret 2017. Militer Suriah mengumumkan gencatan senjata di Kota Deera selama 48 jam pada Sabtu (17/6/2017). (Reuters)
Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Para komandan ISIS meninggalkan posisi-posisi mereka dalam pertempuran yang dilancarkan militer Suriah untuk mengakhiri kepungan ISIS terhadap Kota Deir Al-Zour di Suriah Timur menurut satu sumber militer kepada kantor berita Xinhua, Senin (4/9).
Para komandan yang berasal dari luar negeri tersebut mundur, meninggalkan militan lokal di tengah kekacauan petempur ISIS akibat serangan besar militer Suriah dan tentara sekutunya, kata sumber yang berbicara dengan syarat jatidirinya tak disebut.
Pasukan Suriah pada Senin bergerak maju dari dua arah untuk menembus kepungan terhadap pangkalan Brigade 137 di bagian barat Deir Al-Zour.
Kalau berhasil ditembus, maka kepungan ISIS terhadap kota tersebut akan berantakan.
Pasukan militer Suriah bergerak maju dari pinggiran selatan Raqqa, melewati Gunung Bishri yang direbut oleh militer belum lama ini.
Pasukan lain yang melancarkan serangan bergerak maju dari Kota Al-Sukhnah di gurun di pinggir timur Provinsi Homs.
Kelompok pertama telah berada tiga kilometer dari pangkalan tersebut, sementara kelompok berada dalam jarak 20 kilometer.
Kelompok pertama melucuti bom pinggir jalan dan peledak yang dipasang oleh anggota ISIS, sementara kelompok kedua telah merebut Kota Kecil Shoulah di antara Al-Sukhnah dan Deir Al-Zour secara pasti bergerak ke arah pangkalan tersebut.
Kedua kelompok itu direncanakan bertemu di pangkalan tersebut dengan tentara Suriah yang telah dikepung di garnisun mereka.
Sebanyak 5.000 prajurit Suriah dikepung di pangkalan itu, dan segera setelah mereka bersatu dengan tentara yang melancarkan serangan mereka kemudian akan bergerak ke arah pangkalan udara Deir Al-Zour --yang juga dikepung oleh petempur ISIS.
Gubernur Provinsi Deir Al-Zour Mohammad Ibrahim Samra mengatakan pasukan Suriah diperkirakan mencapai pangkalan itu pada Selasa malam untuk menerobos pengepungan atas 93.000 warga sipil di kota tersebut.
Deir Al-Zour sangat penting bagi ISIS karena kedekatannya dengan Irak dan ladang minyak di wilayah itu.
Buat militer Suriah, menerobos pengepungan dan merebut semua bagian Deir Al-Zour yang dikuasai ISIS akan membantu mengamankan perbatasan dengan Irak dan merebut kembali ladang minyak untuk memperbaiki sektor energi yang mulai goyah di negara yang dicabik perang tersebut.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat juga berencana merebut bagian timur Der Al Zour dari ISIS.
SDF memerangi gerilyawan ISIS di Kota Raqqa di Suriah Utara, ibu kota de fakto ISIS. Dan dengan gerak maju tentara Suriah ke arah Deir Al-Zour, SDF pimpinan suku Kurdi berusaha merebut sebanyak mungkin wilayah di Raqqa untuk membuktikan kelompok itu mampu meraih kemenangan melawan ISIS.
Sementara itu, Pemerintah Suriah menyatakan telah menyiapkan beberapa truk berisi bantuan untuk memasuki kota tersebut segera setelah kepungan ditembus. Warga sipil di dalam Deir Al-Zour telah dikepung sejak 2015. Pemerintah dan PBB melakukan pengiriman bantuan melalui udara berbiaya mahal untuk warga dan tentara di sana.(Uu.C003)
Para komandan yang berasal dari luar negeri tersebut mundur, meninggalkan militan lokal di tengah kekacauan petempur ISIS akibat serangan besar militer Suriah dan tentara sekutunya, kata sumber yang berbicara dengan syarat jatidirinya tak disebut.
Pasukan Suriah pada Senin bergerak maju dari dua arah untuk menembus kepungan terhadap pangkalan Brigade 137 di bagian barat Deir Al-Zour.
Kalau berhasil ditembus, maka kepungan ISIS terhadap kota tersebut akan berantakan.
Pasukan militer Suriah bergerak maju dari pinggiran selatan Raqqa, melewati Gunung Bishri yang direbut oleh militer belum lama ini.
Pasukan lain yang melancarkan serangan bergerak maju dari Kota Al-Sukhnah di gurun di pinggir timur Provinsi Homs.
Kelompok pertama telah berada tiga kilometer dari pangkalan tersebut, sementara kelompok berada dalam jarak 20 kilometer.
Kelompok pertama melucuti bom pinggir jalan dan peledak yang dipasang oleh anggota ISIS, sementara kelompok kedua telah merebut Kota Kecil Shoulah di antara Al-Sukhnah dan Deir Al-Zour secara pasti bergerak ke arah pangkalan tersebut.
Kedua kelompok itu direncanakan bertemu di pangkalan tersebut dengan tentara Suriah yang telah dikepung di garnisun mereka.
Sebanyak 5.000 prajurit Suriah dikepung di pangkalan itu, dan segera setelah mereka bersatu dengan tentara yang melancarkan serangan mereka kemudian akan bergerak ke arah pangkalan udara Deir Al-Zour --yang juga dikepung oleh petempur ISIS.
Gubernur Provinsi Deir Al-Zour Mohammad Ibrahim Samra mengatakan pasukan Suriah diperkirakan mencapai pangkalan itu pada Selasa malam untuk menerobos pengepungan atas 93.000 warga sipil di kota tersebut.
Deir Al-Zour sangat penting bagi ISIS karena kedekatannya dengan Irak dan ladang minyak di wilayah itu.
Buat militer Suriah, menerobos pengepungan dan merebut semua bagian Deir Al-Zour yang dikuasai ISIS akan membantu mengamankan perbatasan dengan Irak dan merebut kembali ladang minyak untuk memperbaiki sektor energi yang mulai goyah di negara yang dicabik perang tersebut.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat juga berencana merebut bagian timur Der Al Zour dari ISIS.
SDF memerangi gerilyawan ISIS di Kota Raqqa di Suriah Utara, ibu kota de fakto ISIS. Dan dengan gerak maju tentara Suriah ke arah Deir Al-Zour, SDF pimpinan suku Kurdi berusaha merebut sebanyak mungkin wilayah di Raqqa untuk membuktikan kelompok itu mampu meraih kemenangan melawan ISIS.
Sementara itu, Pemerintah Suriah menyatakan telah menyiapkan beberapa truk berisi bantuan untuk memasuki kota tersebut segera setelah kepungan ditembus. Warga sipil di dalam Deir Al-Zour telah dikepung sejak 2015. Pemerintah dan PBB melakukan pengiriman bantuan melalui udara berbiaya mahal untuk warga dan tentara di sana.(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: