Jakarta, 4/9 (Antara) - Menteri Pariwisata Arief Yahya akan mendorong promosi pariwisata Indonesia ke arah digital seiring dengan pesatnya perkembangan informasi digital saat ini.

Arief seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, menyebut bahwa Indonesia masih sangat lemah di sisi promosi meski memiliki destinasi wisata indah dengan biaya terjangkau.

"Yang paling lemah kita sebenarnya promosi. Kita punya produk bagus, selalu top 20 dunia. Dari sisi harga, kita juga bagus, selalu top 5 dunia, yang lemah di promosi," ujarnya.

Kendati promosi Wonderful Indonesia telah menempati posisi 47 dunia, mengalahkan "Truly Asia Malaysia" dan "Amazing Thailand", Arief mengaku akan terus mendorong agar promosi pariwisata Tanah Air terus melambung.

Dukungan tersebut diberikan melalui alokasi anggaran untuk promosi digital yang meningkat dari sebelumnya.

"Kita akan lebih mentransformasikan diri ke digital. Kalau dulu digital hanya sepertiga (anggaran), sekarang 50 persen anggaran kita alokasikan untuk digital. Karena 70 persen wisatawan itu sudah search and share (cari dan bagikan) di era digital," katanya.

Arief meyakini, pelan-pelan visi untuk mendapatkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara per tahun akan dapat tercapai.

Dia menyebut pada Agustus 2017, jumlah wisatawan mancanegara sudah menembus angka 1,35 juta orang. Ia optimistis, dengan pertumbuhan yang tinggi mencapai 22,4 persen per tahun, target kunjungan wisatawan 20 juta pada 2019 dapat dipenuhi.

"Bulan ini tembus 1,35 juta wisman, itu angka psikologis baru, setelah kita tembus 1,3 juta per bulan, per tahun 15 juta wisman akan tercapai. Jadi yang dulu kita susah percaya pariwisata bisa mencapai itu, sekarang terbukti," ungkapnya.