Harga tembakau di Temanggung tembus Rp75.000/kilogram
2 September 2017 07:46 WIB
Ilustrasi - Buruh petik mengangkut tembakau hasil panennya di Desa Konang, Galis Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (2/8/2017). (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Temanggung (ANTARA News) - Harga tembakau rajangan kering grade C di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada masa panen tahun ini dibeli Rp75.000 per kilogram oleh pabrikan.
Kepala Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir di Temanggung, Sabtu, mengatakan harga tersebut jauh lebih tinggi dari panen tahun lalu, yakni untuk grade C Rp40.000 per kilogram.
Menurut dia harga tersebut sesuai dengan kualitas tembakau tahun ini yang memang bagus, kalau panen tahun lalu tidak ada tembakau kualitas bagus karena cuaca tidak mendukung, yakni terjadi hujan terus.
Ia mengatakan cuaca selama panen tembakau saat ini bagus, kondisi kering sehingga sangat membantu dalam proses penjemuran tembakau.
"Mudah-mudahan cuaca seperti ini bertahan hingga panen tembakau selesai sehingga bisa muncul grade tembakau di atasnya yang tentu harganya akan lebih mahal," katanya.
Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Setyawan juga mengakui kalau kualitas tembakau tahun ini jauh lebih bagus dibanding panen tahun lalu.
Ia menuturkan akibat keterpurukan panen tembakau tahun lalu, luas lahan tembakau di Temanggung tahun ini turun sekitar 35 persen dari luas lahan tahun lalu sekitar 19.000 hektare.
Menurut dia pengurangan areal tanaman tembakau tahun ini terutama di daerah persawahan dan sebagian di areal tegalan dengan ditanami cabai.
"Namun, mengetahui hasil tembakau saat ini bagus dan laku kemungkinan areal tembakau tahun depan akan bertambah lagi," katanya.
Ia menyebutkan untuk kawasan Gunung Prahu panen tembakau telah dimulai sejak akhir Juli 2017 dan saat ini panen sudah mencapai 50 persen.
Kepala Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir di Temanggung, Sabtu, mengatakan harga tersebut jauh lebih tinggi dari panen tahun lalu, yakni untuk grade C Rp40.000 per kilogram.
Menurut dia harga tersebut sesuai dengan kualitas tembakau tahun ini yang memang bagus, kalau panen tahun lalu tidak ada tembakau kualitas bagus karena cuaca tidak mendukung, yakni terjadi hujan terus.
Ia mengatakan cuaca selama panen tembakau saat ini bagus, kondisi kering sehingga sangat membantu dalam proses penjemuran tembakau.
"Mudah-mudahan cuaca seperti ini bertahan hingga panen tembakau selesai sehingga bisa muncul grade tembakau di atasnya yang tentu harganya akan lebih mahal," katanya.
Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Agus Setyawan juga mengakui kalau kualitas tembakau tahun ini jauh lebih bagus dibanding panen tahun lalu.
Ia menuturkan akibat keterpurukan panen tembakau tahun lalu, luas lahan tembakau di Temanggung tahun ini turun sekitar 35 persen dari luas lahan tahun lalu sekitar 19.000 hektare.
Menurut dia pengurangan areal tanaman tembakau tahun ini terutama di daerah persawahan dan sebagian di areal tegalan dengan ditanami cabai.
"Namun, mengetahui hasil tembakau saat ini bagus dan laku kemungkinan areal tembakau tahun depan akan bertambah lagi," katanya.
Ia menyebutkan untuk kawasan Gunung Prahu panen tembakau telah dimulai sejak akhir Juli 2017 dan saat ini panen sudah mencapai 50 persen.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: