Spanyol minta Korea Utara kurangi staf kedutaan besarnya di Madrid
1 September 2017 16:23 WIB
Sebuah misil diluncurkan saat uji peluncuran roket balistik jarak-menengah dan jauh dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Rabu (30/8/2017). (KCNA/via REUTERS )
Madrid (ANTARA News) - Spanyol meminta Kedutaan Besar Korea Utara untuk mengurangi stafnya di negara tersebut pada Kamis (31/8) karena memprotes peluncuran rudal berulang dan uji coba senjata nuklir Pyongyang.
Program nuklir dan rudal balistik Korea Utara “menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian di kawasan dan keamanan global,†kata Kementerian Luar Negeri Spanyol, melalui keterangan tertulis, seperti dilansir dari AFP.
"Kedutaan Besar DPRK (Korea Utara) sudah diperingatkan oleh Kementerian Luar Negeri bahwa kelanjutan tindakan ini akan berdampak pada hubungan bilateral. Hari ini duta besar DPRK dipanggil danpemerintah Spanyol kembali menegaskan sikap. Dia diberi tahu tentang keputusan untuk mengurangi jumlah staf diplomatik di Kedutaan Besarnya di Madrid.â€
Kedutaan Besar Korea Utara, yang dibuka pada 2014, dikelola oleh seorang duta besar dandua diplomat, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri kepada AFP.
“Salah satu dari dua diplomat tersebut harus pergi sebelum 30 September,†kata dia.
Korea Utara berulang kali melakukan peluncuran rudal dalam beberapa bulan terakhir, meskipun sudah dilarang berdasarkan peraturan PBB.
Negara tersebut menembakkan rudal balistik melintasi Jepang pada Selasa dalam eskalasi besar, memicu kekhawatiran global dan respon keras dari Tokyo.
Program nuklir dan rudal balistik Korea Utara “menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian di kawasan dan keamanan global,†kata Kementerian Luar Negeri Spanyol, melalui keterangan tertulis, seperti dilansir dari AFP.
"Kedutaan Besar DPRK (Korea Utara) sudah diperingatkan oleh Kementerian Luar Negeri bahwa kelanjutan tindakan ini akan berdampak pada hubungan bilateral. Hari ini duta besar DPRK dipanggil danpemerintah Spanyol kembali menegaskan sikap. Dia diberi tahu tentang keputusan untuk mengurangi jumlah staf diplomatik di Kedutaan Besarnya di Madrid.â€
Kedutaan Besar Korea Utara, yang dibuka pada 2014, dikelola oleh seorang duta besar dandua diplomat, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri kepada AFP.
“Salah satu dari dua diplomat tersebut harus pergi sebelum 30 September,†kata dia.
Korea Utara berulang kali melakukan peluncuran rudal dalam beberapa bulan terakhir, meskipun sudah dilarang berdasarkan peraturan PBB.
Negara tersebut menembakkan rudal balistik melintasi Jepang pada Selasa dalam eskalasi besar, memicu kekhawatiran global dan respon keras dari Tokyo.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: