Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun dari level tertinggi 11 bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan mendorong dolar AS naik sehingga menekan harga logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 4,80 dolar AS atau 0,36 persen menjadi menetap di 1.314,10 dolar AS per ounce.
Pada Rabu (30/8) pagi, Departemen Perdagangan AS merevisi kenaikan produk domestik bruto (PDB) riil untuk kuartal kedua 2017 ke tingkat tahunan sebesar 3,0 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,6 persen.
Data ekonomi AS yang positif mendukung dolar AS yang lemah, dan mendorong emas berjangka untuk mundur menyusul kenaikan selama tiga sesi berturut-turut.
Indeks dolar AS membukukan kenaikan 0,53 persen menjadi 92,82 pada pukul 18.11 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar AS naik, emas berjangka akan turun.
Emas sekarang sedang melakukan konsolidasikan di atas level 1.300 dolar AS, meskipun ada risiko geopolitik yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 1,3 sen atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 17,503 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 8,30 dolar AS atau 0,83 persen, menjadi menetap di 995,20 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Penguatan dolar dan data ekonomi tekan harga emas
31 Agustus 2017 06:12 WIB
Arsip: harga emas naik (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: