IHSG Rabu ditutup melemah 15,70 poin
30 Agustus 2017 17:59 WIB
Seorang wanita memerhatikan layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.IHSG BEI ditutup turun 15,70 poin atau 0,26 persen menjadi 5.872,50 poin. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu ditutup melemah sebesar 15,70 poin dipicu aksi jual saham sektor perdagangan dan konsumer.
IHSG BEI ditutup turun 15,70 poin atau 0,26 persen menjadi 5.872,50 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 3,06 poin (0,31 persen) menjadi 979,68 poin.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa saham-saham sektor perdagangan dan konsumer yang melemah menjadi salah satu faktor penekan IHSG. Saham-saham sektor itu menjadi sasaran investor melakukan aksi jual.
"Penguatan mayoritas saham infrastruktur belum mampu menopang IHSG untuk bergerak ke area positif," katanya.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi faktor penekan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Rabu, 30/8), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp102,53 miliar.
Sementara itu, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa menjelang publikasi kebijakan ekonomi oleh pemerintah yang diproyeksikan bakal direspon positif pasar, tentunya akan memberikan ruang bagi IHSG untuk kembali ke area positif.
Di sisi lain, lanjut dia, data inflasi Agustus yang diproyeksikan masih terjaga, juga akan turut memberi pengaruh positif pada pasar saham di dalam negeri. Sedianya, data inflasi Agustus 2017 akan dirilis pada awal pekan depan (Senin, 4/9) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Pandangan positif dari pasar akan mendorong IHSG kembali menguat, sehingga IHSG membuka potensi untuk kembali mencetak rekor baru," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, saham-saham yang mengalami koreksi dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi mengingat optimisme jangka panjang IHSG masih cukup menjanjikan didasari oleh sisi fundamental perekonomian nasional yang stabil.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 309.881 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,316 miliar lembar saham senilai Rp6,058 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 188 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 143,99 poin (0,74 persen) ke 19.506,54, indeks Hang Seng menguat 329,60 poin (1,19 persen) ke 28.094,61, dan Straits Times menguat 15,82 poin (0,49 persen) ke posisi 3.265,26.
IHSG BEI ditutup turun 15,70 poin atau 0,26 persen menjadi 5.872,50 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 3,06 poin (0,31 persen) menjadi 979,68 poin.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa saham-saham sektor perdagangan dan konsumer yang melemah menjadi salah satu faktor penekan IHSG. Saham-saham sektor itu menjadi sasaran investor melakukan aksi jual.
"Penguatan mayoritas saham infrastruktur belum mampu menopang IHSG untuk bergerak ke area positif," katanya.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi faktor penekan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Rabu, 30/8), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp102,53 miliar.
Sementara itu, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa menjelang publikasi kebijakan ekonomi oleh pemerintah yang diproyeksikan bakal direspon positif pasar, tentunya akan memberikan ruang bagi IHSG untuk kembali ke area positif.
Di sisi lain, lanjut dia, data inflasi Agustus yang diproyeksikan masih terjaga, juga akan turut memberi pengaruh positif pada pasar saham di dalam negeri. Sedianya, data inflasi Agustus 2017 akan dirilis pada awal pekan depan (Senin, 4/9) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Pandangan positif dari pasar akan mendorong IHSG kembali menguat, sehingga IHSG membuka potensi untuk kembali mencetak rekor baru," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, saham-saham yang mengalami koreksi dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi mengingat optimisme jangka panjang IHSG masih cukup menjanjikan didasari oleh sisi fundamental perekonomian nasional yang stabil.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 309.881 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,316 miliar lembar saham senilai Rp6,058 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 188 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 143,99 poin (0,74 persen) ke 19.506,54, indeks Hang Seng menguat 329,60 poin (1,19 persen) ke 28.094,61, dan Straits Times menguat 15,82 poin (0,49 persen) ke posisi 3.265,26.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: