Jakarta (ANTARA News) - Berbeda dari mereka yang sehat, pasien kanker membutuhkan lebih banyak asupan lemak khususnya lemak tak jenuh untuk tubuhnya.
Konsumsi lemak pada orang sehat yakni 30 persen, yakni 10 persen merupakan lemak jenuh (hewani), 10 persen lemak tak jenuh tunggal misalnya dari minyak zaitun dan alpukat dan sisanya lemak tak jenuh ganda yakni omega-3.
"Sementara kalau orang sudah menderita kanker, lemak bisa ditingkatkan menjadi 40 persen. Sebaiknya lemak tak jenuh, baik tunggal maupun ganda," ujar Spesialis Nutrisi dari RSCM, DR. Dr. Fiastuti Wijaksono MSc, MS, SpGK di Jakarta, Selasa (29/8).
Dia mengatakan lemak bisa membantu menekan inflamasi sehingga membantu agar sistem imun pasien kanker tak menurun. Sel kanker tak bisa menyentuh lemak untuk tumbuh.
"Lemak yang bisa membantu menekan inflamasi, tidak menyebabkan imunnya menurun, khususnya lemak yang bentuknya omega-3. Makanya disarankan konsumsi omega-3 yakni, 2,1 gram per hari," kata Fiastuti.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM menegaskan, tak ada makanan pantangan bagi pasien kanker seperti anggapan yang beredar selama ini di masyarakat.
"Tak ada pantangan makanan," tutur dia.
(Baca: Risiko kanker dapat dikurangi dengan tiga hal ini)
Pasien kanker butuh asupan lemak lebih banyak, ini alasannya
30 Agustus 2017 09:00 WIB
Ilustrasi (ANTARA News/Pixabay)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: