Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, meminta seluruh kader Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia untuk tidak selangkah pun mundur menghadapi kelompok pengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).




“Menjaga Indonesia yang beragam adalah wajib bagi kader Ansor dan Banser. Jangan pernah mundur selangkah pun. Karena NKRI didirikan oleh seluruh komponen bangsa yang berbeda agama, suku, etnis, dan golongan. Jadi kalau ada kelompok atau pihak yang ingin mengganti negara menjadi bentuk lain, harus kita lawan,” tegas Yaqut yang akrab disebut Gus Yaqut dalam rilisnya di Jakarta Selasa.




Menurut Gus Yaqut dalam pidato kebangsaan yang disampaikan di acara Tasyakuran 72 Tahun Kemerdekaan bertajuk “Dari Banser untuk Negeri”, Senin, Indonesia adalah rumah besar seluruh warga bangsa.




Para kiai NU, seperti Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Bisri Sansuri, dan para muasis NU lainnya, yang ikut mendirikan negara Indonesia bersama kelompok lain meyakini bahwa NKRI, Pancasila, dan yang menyatukan bangsa Indonesia yang besar.




Gus Yaqut mengajak seluruh kelompok yang cinta NKRI, Pancasila, dan keberagaman untuk bersama melawan gerakan-gerakan yang mencoba mengganggu Indonesia dan mencabik-cabik persatuan bangsa.




“Yang mayoritas ini jangan hanya diam. Jika melihat yang hadir di acara ini dari berbagai kelompok dan komponen masyarakat ikut bersama mensyukuri kemerdekaan, ini pertanda baik bahwa kelompok lain mulai berani muncul untuk bersama kita melawan pihak yang ingin memecahbelah persatuan,” katanya.




Acara ini dihadiri seluruh jajaran pimpinan pusat dan pimpinan wilayah Ansor dan Banser berbagai daerah Indonesia, juga dilakukan peresmian kantor Satuan Koordinasi Nasional Banser, kantor Sorban Nusantara biro travel umroh dan haji, dan sejumlah penandatanganan kerjasama dengan berbagai pihak, serta penyerahan bantuan kendaraan operasional bagi Banser.




Sementara Kepala Satkornas Banser Alfa Isnaeni menyampaikan kepada para anggota Banser untuk menyatukan komando dan tak boleh dikendalikan pihak-pihak lain. "Semua tetap satu dan taat komando, satu barisan dengan Ketua Umum GP Ansor yang juga panglima tertinggi Banser," kata Alfa.