Perahu Pinisi asal Sulsel ditampilkan di Festival Belgia
29 Agustus 2017 17:48 WIB
Merawat Kapal Pinisi Anak buah kapal melakukan pengecatan kapal Pinisi di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulsel, Selasa (19/8). Perawatan tersebut rutin dilakukan untuk mencegah keropos lambung kapal saat bersandar dipelabuhan. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang) ()
Makassar (ANTARA News)- Perahu tradisional asli Sulawesi Selatan yakni Pinisi akan ditampilkan di hadapan masyarakat internasional pada Festival Europalia Indonesia di Belgia, Oktober 2017.
Duta Besar Kerajaan Belgia, Patrick Herman di Makassar, Selasa, mengatakan perahu atau kapal pinisi Sulawesi Selatan itu akan ditampilkan bersama dengan sejumlah kesenian dan kebudayaan dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Festival ini didedikasikan untuk Indonesia. Kami akan menampilkan kapal Pinisi di festival tersebut," kata Herman usai bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) hari ini.
Pada pertemuan itu, pihaknya sekaligus mengundang Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Sulsel SYL untuk hadir dan menyaksikan kemeriahaan ajang itu secara langsung.
Festival tersebut akan diselenggarakan selama Oktober 2017 sampai Januari 2018 berturut-turut di berbagai kota di Eropa dan akan menyajikan berbagai karya seni musik, seni lukis, fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsitektur, fashion dan gastronomi.
Kegiatan ini, kata dia, ditargetkan bisa mendatangkan hingga satu juta pengunjung, dan pihaknya juga optimistis karena melihat tanggapan masyarakat terhadap beberapa pelaksanaan kegiatan sebelumnya.
Penampilan beberapa hal baru termasuk perahu Pinisi tentunya juga akan semakin menambah kemeriahan dan diharapkan menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap dengan penampilan perahu Pinisi pada festival itu semakin mempopulerkan perahu tradisional asal Sulsel itu di dunia internasional.
SYL juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah Belgia yang telah membantu promosi wisata Sulsel, dan ia berharap kehadiran perahu Pinisi itu bisa menarik masyarakat dunia untuk datang dan berwisata di Sulawesi Selatan.
Duta Besar Kerajaan Belgia, Patrick Herman di Makassar, Selasa, mengatakan perahu atau kapal pinisi Sulawesi Selatan itu akan ditampilkan bersama dengan sejumlah kesenian dan kebudayaan dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Festival ini didedikasikan untuk Indonesia. Kami akan menampilkan kapal Pinisi di festival tersebut," kata Herman usai bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) hari ini.
Pada pertemuan itu, pihaknya sekaligus mengundang Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Sulsel SYL untuk hadir dan menyaksikan kemeriahaan ajang itu secara langsung.
Festival tersebut akan diselenggarakan selama Oktober 2017 sampai Januari 2018 berturut-turut di berbagai kota di Eropa dan akan menyajikan berbagai karya seni musik, seni lukis, fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsitektur, fashion dan gastronomi.
Kegiatan ini, kata dia, ditargetkan bisa mendatangkan hingga satu juta pengunjung, dan pihaknya juga optimistis karena melihat tanggapan masyarakat terhadap beberapa pelaksanaan kegiatan sebelumnya.
Penampilan beberapa hal baru termasuk perahu Pinisi tentunya juga akan semakin menambah kemeriahan dan diharapkan menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap dengan penampilan perahu Pinisi pada festival itu semakin mempopulerkan perahu tradisional asal Sulsel itu di dunia internasional.
SYL juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah Belgia yang telah membantu promosi wisata Sulsel, dan ia berharap kehadiran perahu Pinisi itu bisa menarik masyarakat dunia untuk datang dan berwisata di Sulawesi Selatan.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: