Tom Lembong minta pejabat baru BKPM berorientasi digital
29 Agustus 2017 16:17 WIB
Ekspor Impor Indonesia Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyampaikan kinerja ekspor impor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/1). Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga menyampaikan rencana mengundang pemimpin atau perwakilan pemerintah negara, beberapa CEO dunia, dan pimpinan media internasional pada acara Indonesia Night disela momentum World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss 21 Januari 2016 mendatang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tak terpengaruh aksi terorisme. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16. ()
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong meminta jajaran baru lembaga tersebut lebih berorientasi digital dalam memberikan pelayanan investasi.
Tom, sapaan akrabnya, seusai pelantikan pejabat BKPM di Jakarta, Selasa, mengingatkan jajarannya berpikir jauh untuk mengejar ketertinggalan.
"Mungkin sudah bosan, tapi saya hanya mau titip, bahwa sekarang kita sudah di era digital. Segala pemikiran dan solusi desain kegiatan agar bagaimana bisa didigitalkan," katanya.
Menurut mantan Menteri Perdagangan yang akrab disapa Tom itu, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain yang sudah serba terkoneksi dan digital.
Ia meminta semua kegiatan dapat terintegrasi secara digital agar bisa diakses daring.
"Saya imbau semua agresif mengupayakan untuk mendigitalkan segala kegiatan supaya kegiatan lebih efektif di era seperti sekarang," kata Tom.
BKPM membentuk direktorat baru di bawah Kedeputian Bidang Kerja Sama Penanaman Modal sebagai upaya reorientasi dan restrukturisasi guna membenahi pelayanan investasi di daerah.
Mereka yakni Direktorat Kerja Sama Standarisasi Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah, Direktorat Kerja Sama Pembinaan Teknis Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah serta Direktorat Kerja Sama Penanaman Modal Luar Negeri serta Direktorat Pelayanan Prioritas yang bertanggungjawab terhadap layanan investasi 3 jam di BKPM.
Restrukturiasi dan reorientasi organisasi yang kini difokuskan ke daerah itu dilakukan untuk menjawab keluhan investor terhadap carut marutnya pelayanan investasi di daerah.
"Kendala, tantangan dan masalah itu bukan dari saingan kita tapi di diri kita sendiri. Peraturan berbelit-belit, tumpang tindih, pelayanan dan prosedur investasi di Pemda masih jauh dari yang kita harapkan. Maka kami bantu beri solusi, salah satunya dengan restrukturisasi BKPM," ungkapnya.
Tom, sapaan akrabnya, seusai pelantikan pejabat BKPM di Jakarta, Selasa, mengingatkan jajarannya berpikir jauh untuk mengejar ketertinggalan.
"Mungkin sudah bosan, tapi saya hanya mau titip, bahwa sekarang kita sudah di era digital. Segala pemikiran dan solusi desain kegiatan agar bagaimana bisa didigitalkan," katanya.
Menurut mantan Menteri Perdagangan yang akrab disapa Tom itu, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain yang sudah serba terkoneksi dan digital.
Ia meminta semua kegiatan dapat terintegrasi secara digital agar bisa diakses daring.
"Saya imbau semua agresif mengupayakan untuk mendigitalkan segala kegiatan supaya kegiatan lebih efektif di era seperti sekarang," kata Tom.
BKPM membentuk direktorat baru di bawah Kedeputian Bidang Kerja Sama Penanaman Modal sebagai upaya reorientasi dan restrukturisasi guna membenahi pelayanan investasi di daerah.
Mereka yakni Direktorat Kerja Sama Standarisasi Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah, Direktorat Kerja Sama Pembinaan Teknis Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah serta Direktorat Kerja Sama Penanaman Modal Luar Negeri serta Direktorat Pelayanan Prioritas yang bertanggungjawab terhadap layanan investasi 3 jam di BKPM.
Restrukturiasi dan reorientasi organisasi yang kini difokuskan ke daerah itu dilakukan untuk menjawab keluhan investor terhadap carut marutnya pelayanan investasi di daerah.
"Kendala, tantangan dan masalah itu bukan dari saingan kita tapi di diri kita sendiri. Peraturan berbelit-belit, tumpang tindih, pelayanan dan prosedur investasi di Pemda masih jauh dari yang kita harapkan. Maka kami bantu beri solusi, salah satunya dengan restrukturisasi BKPM," ungkapnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: