Johannesburg (ANTARA News) - Lima pria Afrika Selatan yang dituntut atas dugaan kanibalisme hadir di pengadilan pada Senin (28/8), saat sejumlah demonstran yang marah berkumpul di luar tempat itu, menurut keterangan polisi.




Kelima pria yang berasal dari kota Escourt, provinsi KwaZulu-Natal tersebut, ditangkap sekitar sepekan lalu setelah satu di antaranya menyerahkan diri ke kantor polisi, memberi tahu petugas bahwa dia "sudah muak makan daging manusia."




Pengakuannya berujung pada penangkapan empat tersangka lain.




"Kelimanya hadir di pengadilan pada Senin untuk menghadiri sidang pembebasan bersyarat, namun mereka memilih untuk tidak mengajukan pembebasan bersyarat," kata juru bicara kepolisian Thembeka Mbhele kepada AFP.




Para tertuduh, semuanya berusia 30-an, dituntut dengan tuduhan pembunuhan, konspirasi untuk melakukan pembunuhan dan kepemilikan potongan tubuh manusia.




Kasus mengerikan itu, yang mengguncang kota kecil tersebut, telah menimbulkan kekhawatiran tentang ilmu sihir dan pengobatan tradisional, karena salah satu tersangka disebut-sebut sebagai dukun.




Menurut polisi, tersangka pertama masuk ke kantor polisi Escourt pada 18 Agustus dengan tas berisi kaki dan tangan manusia.




Dia mengatakan kepada petugas telah memakan daging manusia dan membawanya ke sebuah rumah yang ditemukan banyak mayat manusia.




"Pada tahap ini kami tidak tahu bagian tubuh siapa. Kami masih menunggu hasil DNA," kata Mbhele.




"Kami juga masih menyelidiki berapa lama ini sudah terjadi dan berapa orang yang telah terbunuh," imbuhnya.




Afrika Selatan tidak memiliki hukuman terkait kanibalisme, namun memutilasi mayat dan memiliki jaringan tubuh manusia adalah tindak pidana, demikian AFP.