Surabaya (ANTARA News) - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono Kamino melepas pengiriman 247,5 ton bawang merah senilai Rp4,7 miliar ke Singapura dan Thailand.

"Ekspor bawang merah harus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas pasar bawang merah nasional," katanya di sela pelepasan ekspor sembilan kontainer bawang merah dari PT Aman Buana Putera dan CV Bawang Mas 99 di Surabaya, Senin.

"Sejak tahun 2016 Indonesia tidak lagi mengimpor bawang merah, bahkan mulai meningkatkan ekspor. Ini komitmen pemerintah untuk menggenjot produk pertanian agar bisa bersaing di pasar luar negeri," katanya.

Dia menjelaskan pemerintah menggandeng dua perusahaan eksportir itu untuk mengekspor bawang merah.

"Pemerintah baru bisa konsentrasi mengekspor sejak tahun 2016 lalu setelah melihat komoditas pertanian bawang merah dari lahan pertanian di Brebes, Bima, Probolinggo, dan Batu Malang sedang bagus," ucapnya.

Dia memaparkan bahwa tahun 2014 Indonesia masih mengimpor bawang merah konsumsi dan benih sebanyak 74.903 ton. Tahun 2015 Indonesia juga masih impor 17.429 ton bawang merah.

"Mulai tahun 2016 sudah tidak impor lagi, bahkan mulai mengekspor bawang merah sebanyak 735 ton," katanya, menjelaskan.

Pemerintah akan terus mendorong peningkatan ekspor bawang merah.

"Bulan depan rencananya ekspor bawang merah akan ditambah 10 kontainer ke Thailand dan Singapura," tuturnya.

"Yang menjadi pekerjaan rumah sekarang bagaimana meningkatkan produksi pertanian bawang putih. Selama ini belum bisa ekspor. Pak Menteri sedang menyusun strategi untuk swasembada bawang putih," ujarnya.

Ia mengatakan berbagai upaya peningkatan produksi akan dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.