Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri rangkaian kegiatan Temu Nasional Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) 2017 yang digelar di Taman Bungkul, Kota Surabaya, Minggu.

"Dalam sosialisasi Puspa ini, kami tidak bisa berdiri sendiri untuk terus menyampaikan kepada masyarakat bahwa perempuan dan anak harus dilindungi," kata Menteri PPPA Yohana Yembise saat memberi sambutan di acara kampanye "Three ENDS" Puspa 2017 di taman Bungkul.

Menurut dia, UU sudah dibuat sebaik mungkin untuk melindungi kaum perempuan dan anak. Hanya saja, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa perempuan dan anak itu harus dijaga dan dilindungi di negara ini.

"Sudah ada UU terbaru yakni UU No 17 Tahun 2016 yang melindungi perempuan dan anak. Sanksinya berat, salah satunya barang siapa melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak maka bisa dikenakan pidana seumur hidup," katanya.

Dalam kaitannya hal ini, lanjut dia, kesadaran masyarakat masih kurang. Ia mengharapkan agar masyarakat bisa menyampaikan kepada masyarakat lain di lingkungan mereka agar bersama-sama melindungi perempuan dan anak.

Ia mengatakan temu partisipasi publik ini adalah upaya melakukan sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk bisa bekerja bersama melakukan pencegahan dan penanganan terkait isu perempuan dan anak.

Untuk itu, lanjut dia, ia berharap kegiatan tersebut menghasilkan komitmen, persepsi, serta pemahaman publik yang benar mengenai berbagai isu perempuan dan anak.

Adapun jangka panjang dari kegiatan temu nasional Puspa 2017 yakni adanya suatu kolaborasi masyarakat untuk bergerak bersama dengan tujuan mengatasi permasalahan terkait perempuan dan anak.