Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim loncat indah Indonesia fokus pada perebutan medali nomor-nomor pasangan pada SEA Games 2017 setelah gagal meraih medali dalam nomor tunggal dan tim yang berlangsung di Stadion Akuatik Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.
"Tim kami nyaris dapat medali perunggu karena pada loncatan terakhir ada sedikit kekurangan. Tapi, target kami memang bukan pada nomor tunggal. Kami mohon dukungan pada nomor pasangan yang akan berlangsung pada hari ketiga perlombaan," kata pelatih kepala loncat indah pelatnas Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Harli Ramayani di Stadion Akuatik.
Pada nomor perlombaan papan tiga meter putri, dua wakil Indonesia hanya menempati urutan keempat dan keenam. Mereka adalah Eka Purnama Indah yang meraih poin 230,10 dan Maria Natalie Dinda Anasir yang meraih poin 161,10.
Medali emas nomor papan tiga meter putri disabet atlet tuan rumah Malaysia Ng Yan Ye dengan 342,90 poin.
Pada nomor perlombaan pada tiga meter putra, Adityo Restu Putra dan Aldiansyah Rafi Putra juga tidak meraih medali karena menempati peringkat lima dan enam.
Adityo mengumpulkan poin 335,9 dan Aldiansyah mengumpulkan poin 314,55.
Atlet tuan rumah Malaysia juga menyabet medali pada nomor papan tiga meter putra. Dia adalah Ooi Tje Liang yang mengumpulkan poin 458,00.
Sementara pada nomor tim, pasangan loncat putra-putri Tanah Air Sukra Jamjami dan Della Dinarsari harus puas menempati posisi keempat dengan nilai 233,80. Mereka kalah tipis 10,10 poin dari pasangan Thailand yang meraih medali perunggu. Sedangkan pasangan Malaysia Padelela dan Gabriel meraih medali emas dengan 345,4 poin.
"Atlet-atlet kami sudah berjuang pada hari pertama perlombaan loncat indah. Mereka masih punya peluang hingga perlombaan terakhir pada Rabu (30/8)," kata Harli Ramayani.
SEA Games 2017 - Tim loncat indah Indonesia fokus ke nomor pasangan
26 Agustus 2017 18:06 WIB
Pasangan peloncat indah Pelatnas SEA Games 2017 Della Dinarsari Harimurti dan Linar Betiliana. (ANTARA FOTO/Feny Selly)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: