Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian di bawah pimpinan Amran Sulaiman kembali meraih penghargaan. Kali ini di bidang inovasi pelayanan publik melalui inovasi PRIOQ KLIK.




Aplikasi pelayanan satu pintu ini menjadi salah satu inovasi yang lolos dalam ajang penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), setelah menyisihkan 3.054 peserta dari kementerian/lembaga/pemerintah daerah dan BUMN.




PRIOQ KLIK memudahkan pengguna layanan jasa karantina dalam proses pengajuan karantina dengan cepat SATU KLIK. Sebelum ada aplikasi ini, pengguna jasa karantina di Tanjung Priok harus menunggu hasil verifikasi petugas secara langsung di kantor karantina atau harus menelepon petugas untuk menanyakan hasil verifikasinya.




PRIOQ KLIK juga memberikan informasi tarif PNBP yang harus dibayar, nomor dokumen untuk transfer ke portal INSW, status transfer ke INSW, analisis reject INSW dan analisis kecepatan layanan (Service Level Agreement) untuk manajemen internal.




Penghargaan atas inovasi ini langsung diserahkan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Stadion Manahan Solo, Jumat (25/8) seperti disebutkan dalam siaran pers Kementan.




Selain Kementan, 40 Top Inovator lainnya, yaitu kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Hukum dan HAM, Polri, PT Taspen dan 31 Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota juga mendapatkan penghargaan serupa.




Rentetan penghargaan Kementan




Sebelumnya, Kementan juga telah meraih sejumlah penghargaan yakni Penghargaan Pengelolaan Pengawalan Kepegawaian Terbaik Tingkat Kementerian Besar dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada tahun 2017.




Lalu, penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo, “Apresiasi Prestasi Lebaran 2017” dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP).




Penghargaan ini untuk keberhasilan pengamanan, pengendalian, dan kelancaran penyelenggaraan lebaran 2017 serta menjaga kestabilan harga kebutuhan pangan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017.




Tidak hanya dari dalam negeri, apresiasi juga datang dari berbagai organisasi internasional. Food and Agriculture Organization (FAO) melalui Asisten Direktur Jenderal Kundhawi Kadiresan, karena Indonesia mencapai swasembada beras.




"FAO menghargai keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras. Capaian ini merupakan hasil dari investasi pemerintah khususnya Kementan RI yang sebagian besar digunakan untuk membangun infrastruktur,” ucap Kadiresan saat bertemu dengan Amran di Jakarta, Maret 2017.




Apresiasi juga datang dari Global Food Security Index (GFSI) yang menempatkan Indonesia di peringkat 71 untuk Negara yang meraih peningkatan ketahanan pangan tertinggi dengan skor 2,7 pada tahun 2016.




Apresiasi dari dunia internasional juga tercermin dari kedatangan sejumlah negara, yaitu Malaysia, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Uzbekistan, untuk mempelajari keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan dalam waktu singkat.




Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Uzbekistan Zoir T Mirzaev misalnya, pada pertemuan dengan Amran di awal bulan ini, mengungkapkan keinginan untuk pertukaran peneliti dan mahasiswa, transfer teknologi lada, rempah dan sumber genetik kedelai dari Indonesia serta membangun kemitraan pertanian secara intensif dan saling menguntungkan.




Di bidang lain, inovasi teknologi misalnya, Kementan pada tiga tahun terakhir, Kementerian Pertanian telah merilis 300 inovasi teknologi hortikultura, peternakan, perkebunan, dan pendukungnya seperti bioteknologi, pemetaan, pemupukan, dan juga pascapanen pertanian.




Kemudian, pada bidang mekanisasi siap diterapkan 27 prototipe teknologi mekanisasi untuk bawang merah, bawang putih dan cabai, terintegrasi mulai dari hulu ke hilir telah dirilis 24/8/2017.




Berbagai apresiasi yang diperoleh Kementan ini merupakan wujud kerja nyata dan upaya yang maksimal dari seluruh element yang ada di Kementerian Pertanian.




Apresiasi DPR




Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo mengaku tak kaget dengan berbagai prestasi yang ditorehkan Menteri Amran dan jajarannya, karena Amran turun ke bawah untuk melihat problem masyarakat utamanya petani.




“Menteri Amran ini memang termasuk menteri yang sejauh ini performanya sangat baik. Saya kira menteri yang bisa disebut bekerja, saya kira beliau. Selalu turun ke bawah dan lihat masalah di lapangan," kata dia.




Edhy memuji performa Amran mengatasi masalah petani, salah satunya soal irigasi.




“Masalah tentang irigasi ini sudah dapat perhatian dari awal. Cuma karena ada problem di anggaran sehingga tidak semua masalah pertanian bisa selesai secara serempak," tutur dia.




Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba juga angkat topi atas prestasi yang ditorehkan Menteri Amran.




“Hebat. Mentan ini memang pekerja keras yang tak kenal letih. Beliau meletakkan pondasi pertanian yang kokoh sehingga cita-cita swasembada pangan akan segera terwujud,” kata dia.