Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) akan memberdayakan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas), yang biasa disebut "Pak Ogah", namun masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

"Kami minta jawaban Gubernur DKI Jakarta. Kalau sudah pasti, kita launching," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Halim Paggara, di Jakarta, Jumat (25/8).

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana meresmikan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) pada Sabtu, namun dibatalkan karena menunggu kepastian dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Masyarakat Jakarta biasa menyebut Supeltas sebagai "Pak Ogah" mengacu dari salah seorang tokoh dalam cerita boneka "Si Unyil" bernama Pak Ogah, yang sering berucap "Cepek dulu dong" (seratus rupiah dulu) bila dimintai jasa pertolongan. Uang senilai Rp100 awalnya menjadi pemberian orang yang kepada Supeltas.

(Baca juga: Pak Ogah juga kebanjiran)

Halim menyatakan bahwa Polda Metro Jaya menunggu kepastian dari Pemprov DKI Jakarta dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terkait honor anggota Supeltas.

Para anggota Supeltas akan bertugas membantu mengatur lalu lintas dengan mengenakan atribut, seperti topi dan jaket khusus dilengkapi nomor keanggotaan.

Anggota Supeltas itu rencananya akan diperbantukan di lokasi tertentu yang tidak terjangkau polisi lalu lintas.

(Baca juga: Polda Metro Jaya kaji pemberdayaan Pak Ogah)